by

Melalui Transformasi Digital, PointStar Bantu Pemerintah Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 5,2% di 2024

Industri ritel di Indonesia menghadapi tantangan yang signifikan selama bulan Ramadan, dengan perubahan pola konsumsi dan kendala operasional yang berdampak pada kinerja bisnis. Di tengah perlambatan ekonomi global yang terkait dengan inflasi, penting bagi perusahaan ritel untuk memperkuat fondasi mereka melalui transformasi digital guna meningkatkan efisiensi bisnis dan mengatasi tantangan yang dihadapi.

Data Kementerian Perdagangan mengenai kinerja perdagangan 2023 memberikan optimisme untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi sebesar 5,20 persen di 2024.

Menanggapi tantangan ini, PointStar, perusahaan penyedia solusi berbasis cloud terkemuka di Asia menyatakan dukungannya terhadap misi pemerintah dengan memungkinkan integrasi seluruh proses bisnis organisasi, mulai dari manajemen sumber daya manusia, manufaktur, keuangan, hingga rantai pasokan.

Sebagai inovator utama dalam teknologi cloud, PointStar Indonesia dan PointStar Consulting menawarkan rangkaian solusi yang memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan kekuatan cloud untuk meningkatkan efisiensi, skalabilitas, dan fleksibilitas operasional mereka.

Pasalnya, berdasarkan data Tech Wire Asia, pada 2025 sebanyak 84 persen perusahaan mengantisipasi lonjakan volume data yang disimpan di cloud publik.

Salah satu penyebabnya adalah pesatnya penggunaan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Pada dasarnya, AI memerlukan repositori data besar untuk menghasilkan wawasan yang akurat sehingga diperlukan penyimpanan data dalam volume besar (cloud).

“Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang diwarnai oleh inflasi, transformasi digital menjadi kunci untuk memitigasi dampak negatifnya terhadap industri ritel. Kami berkomitmen untuk menyediakan solusi teknologi yang inovatif dan terdepan untuk membantu perusahaan ritel menghadapi tantangan ini.” kata CEO Pointstar, Justin Lee Ditemui di acara yang diselenggarakan oleh PointStar bertajuk “Iftar Insights: Understand Retail Business Continuity & Operational Challenges during Ramadan” belum lama ini.

Dia menambahkan sejauh ini PointStar sudah bekerja sama dengan penyedia layanan cloud terkemuka di teknologi informasi, seperti Google Cloud, Oracle NetSuite, dan Cisco Meraki.

“Saat ini, PointStar memiliki lebih dari 170 karyawan yang tersebar di 7 lokasi kantor, termasuk Indonesia,” imbuhnya.

PointStar terus memberikan pengalaman dan pengetahuan kepada pemilik bisnis, terutama peritel, seperti ketika mereka memulai perjalanan transformasi digital, membantu banyak bisnis mengadopsi solusi berbasis cloud seperti ERP, otomatisasi proses, Big Data, produktivitas kantor, kecerdasan bisnis, dan di pada saat yang sama, mengembangkan kemampuan AI-nya sendiri melalui kemitraan dengan solusi-solusi terkemuka.

“Skalabilitas dan fleksibilitas dari keseluruhan solusi digital berbasis cloud dari PointStar juga menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan sehingga dapat berkembang seiring pertumbuhan bisnis,” ungkapnya.

Data dapat mengalir secara mulus di antara departemen dan fungsi-fungsi bisnis yang berbeda sehingga meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan efisiensi bisnis. “Ini memungkinkan organisasi untuk tetap relevan dan bersaing di pasar yang berubah dengan cepat,” tambah Justin Lee.

Hal ini sejalan dengan hasil Rapat Kerja Kementerian Perdagangan 2024, bahwa perlu adanya transformasi struktural dengan menguatkan pasar dalam negeri salah satunya lewat transformasi digital untuk penguatan rantai pasok dan logistik nasional.

“Adanya situasi geopolitik mengakibatkan negara-negara bertindak protektif, meningkatkan fragmentasi ekonomi, serta munculnya konfigurasi ulang rantai pasok. Perlu adanya dorongan serta kolaborasi dan sinergi para pemangku kepentingan, seperti pemerintah, komunitas, hingga perusahaan seperti PointStar yang mendukung transformasi digital”, jelas Direktur Bina Usaha Perdagangan, Kementerian Perdagangan Septo Soepriyatno yang juga hadir meresmikan acara PointStar.

Transformasi digital tidak hanya membantu perusahaan ritel mengatasi tantangan operasional selama bulan Ramadan, tetapi juga meningkatkan daya saing mereka menghadapi situasi perekonomian global yang tidak menentu di 2024 ini. Sebagai negara dengan potensi pertumbuhan ekonomi yang besar, Indonesia memiliki kesempatan untuk menjadi pemimpin dalam transformasi digital di Asia Tenggara. (FA)