Membangun ekosistem pendidikan vokasi, tentu diperlukan kolaborasi dengan melibatkan berbagai pihak untuk bersama-sama melahirkan lulusan yang kompeten. Dengan begitu, kesenjangan antara kebutuhan dunia industri dan lulusan yang dihasilkan sekolah menengah kejuruan (SMK) perlu semakin diperkecil. Untuk itu, sinergi antara dunia industri dan sekolah perlu dibangun sehingga lulusan yang dihasilkan mampu beradaptasi dengan kebutuhan pasar dunia usaha dan industri. Melihat kondisi tersebut, Workshop dan Pameran Hasil Karya dan Start-Up Bisnis Siswa SMK tahun 2021 secara resmi diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional yang jatuh setiap tanggal 25 November.
Nana Halim, Kabag Tata Usaha Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV), Bispar mengatakan pameran yang diikuti SMK–SMK ini merupakan Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW) yang menjadi penting sebagai ajang pembuktian produk-produk hasil karya yang dihasilkan siswa SMK dan juga sudah menjadi rintisan start-up bisnis di Indonesia.
“Melalui pameran kali ini, jadi siswa/wi SMK mencoba unjuk produk mereka, yaitu memamerkan produk-produk teaching factory yang mereka buat di sekolah dan pada saat ini dikumpulkan di Balai Bispar ini. Tujuannya, pembuatan produk ini memang sekarang di anjurkan output dari teaching factory itu harus di hilirisasi ke pasar. Jadi produk ini walaupun untuk praktek akan tetapi yang telah dibuat telah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, sehingga hasil produk-produk itu bisa di jual di pasar,” tutur Nana Halim dalam acara Workshop dan Pameran Hasil Karya dan Start-Up Bisnis Siswa SMK saat ditemui di kawasan (BBPPMPV), Bispar Sawangan Depok Selasa (30/11/2021).
Dia menambahkan, peserta pameran ini terdiri dari unsur SMK, Balai Besar di lingkungan Vokasi dan Seameo. Selain itu SMK yang datang berasal dari 31 Provinsi.
“Ditahun ini pameran ini diikuti oleh siswa/wi yang berasal dari 31 provinsi. Tentu saja, kegiatan ini juga bertujuan untuk mendorong para peserta didik setelah mereka lulus nanti mereka disamping dipersiapkan untuk bekerja, selain itu melalui program ini mereka juga bisa menjadi seorang wirausahawan,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata, Sabli, SH.,MH yang juga hadir dalam kesempatan tersebut sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan Workshop dan Pameran Hasil Karya dan Start-Up Bisnis ini, karena kedepannya siswa akan lebih mandiri dalam menemukan talentanya sehingga akhirnya dapat membuka peluang usaha.
“Kami mengapresiasi dengan mendukung kegiatan ini. Selain itu, melalui kegiatan ini kami ingin melakukan penyelerasan potensi para lulusan dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia usaha dan dunia industri sehingga para industri pasar kerja tidak akan kecewa dan kami harapkan mereka tidak melatih lagi para lulusan SMK untuk bekerja di industri atau diperusahaannya,” jelas Sabli, SH.,MH.
“Kemudian kami juga mendorong kerjasama link and match ini antara pendidikan vokasi dengan industri untuk sebanyak-banyaknya membuat kelas industri di SMK. Selain itu, tidak kalah pentingnya dengan penguatan aspek karakter dan softskill ini perlu untuk dipersiapkan bagi peserta didik kalau mereka bekerja. Harapannnya, setiap tahun kegiatan ini akan terus ada, agar kami bisa melakukan evaluasi agar bisa mendapatkan hal-hal baru dan jga termasuk didalamnya melakukan inovasi,” pungkasnya.
Adapun, Workshop dan Pameran Hasil Karya dan Start-Up Bisnis Siswa SMK tahun 2021 diselenggarakan pada 29 November-1 Desember 2021, bertempat di Gedung Balaipeni Internasional Exhibition Centre (BIEC), Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Bisnis dan Pariwisata, Kemendibudristek, yang berlokasi di Jl. Raya Parung, KM. 22–23, Bojongsari, Depok. BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata merupakan salah satu UPT di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi.
Untuk diketahui,pembukaan pameran diawali dengan sambutan dari Kepala BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata, Bapak Sabli, SH.,MH. Kemudian dilanjutkan dengan laporan dari Direktur SMK Kemendikbudristek, Dr. Wardani Sugiyanto, M.Pd., dan terakhir adalah pembukaan secara resmi oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto, S.T.,M.Sc.,Ph.d. Seiring perhelatan pameran, acara kemudian dilanjutkan dengan workshop, penandatanganan MoU antara Provinsi, Balai Besar, Seameo Centre dan Perguruan Tinggi. Selanjutnya, untuk workshop yang diselenggarakan yaitu bertema Kewirausahaan pada Pendidikan Vokasi yang disampaikan oleh Setditjen Pendidikan Vokasi, Dr. Wartanto, MM. yang diiringi oleh perkembangan Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW) Asia Tenggara dan Indonesia oleh Koordinator SEAMEO Centre Dr. Gatot Hari Priowirjanto. SEAMEO merupakan sebuah lembaga antarpemerintah di wilayah regional Asia Tenggara dan didirikan pada tahun 1965 atas kesepakatan antara pemerintah negara-negara Asia Tenggara dalam rangka mempromosikan kerja sama di bidang pendidikan dan kebudayaan. Sampai saat ini terdapat 7 Seameo Centre di Indonesia