Kehadiran teknologi metaverse terus menginspirasi berbagai sektor usaha dan UMKM untuk menggali potensi yang dapat dikembangkan dalam platform digital ini, tak terkecuali Kopi
Krintji, kedai kopi yang berdiri sejak 2017 lalu.
Kopi Krintji berkolaborasi dengan WIR Group, perusahaan teknologi augmented reality terkemuka Indonesia untuk mengembangkan layanan dan memberikan pelanggannya pengalaman digital terbaik. Kesepakatan kerjasama tertuang dalam nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Owner Kopi Krintji Anita Sukarman, dan Chief Marketing Officer (CMO) WIR Group, Gupta Sitorus.
“Transformasi digital melalui adopsi teknologi digital merupakan keharusan di tengah persaingan usaha yang kian ketat. Penggunaan teknologi digital metaverse memungkinkan kami melakukan berbagai terobosan untuk meningkatkan potensi yang kami miliki baik dalam pemasaran maupun layanan yang memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan kami,” ujar Anita Sukarman, Owner Kopi Krintji dalam keterangan tertulisnya Selasa (26/4/2022).
Dia menambahkan, dengan mengadopsi teknologi digital metaverse diharapkan dapat meningkatkan strategi Kopi Krintji dalam mengembangkan usaha menghadapi kompetisi. Perkembangan tren bisnis kopi di Indonesia berlangsung cukup pesat selama beberapa waktu belakangan ini. Minum kopi lebih dari sekadar aktivitas, minum kopi sudah berkembang menjadi bagian dari gaya hidup.
“Teknologi metaverse memungkinkan kami melakukan berbagai inovasi dan pengembangan usaha serta layanan sesuai dengan perkembangan industri kopi yang telah menjadi gaya hidup masyarakat,” papar Anita
Selanjutnya, Anita juga melihat peluang untuk melakukan kolaborasi bisnis dengan berbagai pihak, baik di dalam negeri maupun secara global, secara saling menguntungkan.
Anita menjelaskan bisnis kopi di
Indonesia memiliki potensi yang luar biasa yang belum dikembangkan secara maksimal.
“Sebagai negara penghasil kopi keempat terbesar di dunia, pengembangan bisnis kopi di Indonesia dinilai sangat potensial. Namun sayangnya, brand-brand internasional yang berkembang dan dikenal di Indonesia justru bukan dari negara penghasil kopi. Melalui teknologi metaverse, kami berharap dapat mendorong brand lokal yang lebih berkualitas dan dapat menembus pasar lokal dan global,” ujar Anita
“Kami juga melihat potensi trickle down effect jika kami dapat membuka pasar yang luas baik lokal maupun global membantu petani kopi dan industri terkait untuk memperoleh benefit. Jadi kami tidak hanya mengembangkan brand dan layanan tetapi juga membuka potensi ekonomi di daerah-daerah,
menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan sumber daya lain yang akan memberi dampak positif bagi perekonomian Indonesia,” ujar Anita
Chief Marketing Officer WIR Group, Gupta Sitorus menegaskan “Platform Metaverse yang kita bangun ini merupakan kontribusi dari kami yang telah berkarya di bidang AR (Augmented Reality), VR (Visual Reality) dan AI (Artificial Intelligence) sejak 2009. Metaverse akan menjadi pintu gerbang yang membawa manusia merasakan berbagai pengalaman digital dan menjadi platform yang bahkan bisa menyerap tenaga kerja baru. Salah satu hal yang paling menarik dalam ruang metaverse adalah peran pengguna
sebagai kontributor konten terbesar dan kami meyakini metaverse mampu menjadi kekuatan pendorong untuk menciptakan generasi baru dalam bentuk ekosistem digital. Diharapkan para pelaku usaha termasuk Cafe Shop seperti Kopi Krintji dapat memanfaatkan platform ini untuk meningkatkan
kapabilitas dan daya saing mereka,” ujar Gupta Sitorus.
“MOU ini juga perwujudan bahwa semua pihak bisa mengambil manfaat dari kehadiran metaverse ini, baik korporasi sampai UMKM,” tutur Gupta menambahkan
Menurut Gupta, kunci yang penting adalah keinginan dan kesadaran dari pemilik usaha untuk mau melakukan transformasi digital untuk usahanya agar tetap berada dalam jalur kompetisi yang semakin ketat ke depan.
“Dunia metaverse membuka berbagai kesempatan yang tidak terbatas, namun untuk menavigasi serta berinteraksi di dunia ini diperlukan cara-cara khusus. Kami turut serta membangun metaverse dengan keahlian kami dalam pengembangan augmented reality terkini yang bisa menjawab kebutuhan metaverse masa depan, termasuk perkembangan berbagai usaha bisnis dan UMKM nantinya’ ujar Gupta.
“Ke depannya kami berharap bahwa platform yang sedang kami garap ini bisa menjadi bagian dari ekosistem platform metaverse yang lebih besar dan bisa disejajarkan dengan platform metaverse negara-negara lain. Secara paralel kami juga terus membangun kerjasama dengan para kolaborator dari berbagai sektor yang akan menjadi penghuni platform ini. Tidak hanya itu, kami juga terus berupaya untuk memastikan adanya integrasi O2O (online to offline) agar terjadi sebuah kesinambungan dampak dan manfaat,” pungkasnya. (FA)