Sebuah studi oleh Eriskan dari RS Mata Cicendo Bandung (Januari 2017 – Desember 2019) melaporkan 224 kasus katarak, 94.64% adalah kongenital katarak dan 5.36% katarak yang memburuk (developmental cataracts). RS Mata Cicendo adalah rumah sakit pusat rujukan tingkat tiga.
Menangkap fenomena terebut, Optik Tungga, perusahaan yang memberikan layanan optik terbaik di Indonesia, mengumumkan donasinya berupa 2025 pasang kacamata khusus bagi anak-anak penderita katarak kongenital yang berasal dari keluarga pra-sejahtera.
Rupanya, kacamata ini dibuat menggunakan lensa khusus yang diciptakan di Jerman oleh perusahaan lensa ternama dunia ZEISS.
Adapun, ke-2025 kacamata khusus ini diberikan secara gratis kepada anak-anak berusia hingga 10 tahun yang mengalami katarak kongenital sejak lahir. Pemberian 2025 kacamata khusus bagi anak-anak penderita katarak kongenital ini merupakan kelanjutan dari pemberian 90 pasang kacamata yang sama pada tahun 2019 lalu.
“Penglihatan adalah indra tubuh yang sangat penting bagi manusia. Bagian tubuh manusia pertama yang mencerna informasi dari sekitar kita adalah mata. Sebuah survei tentang kebutaan1 mengatakan 85% manusia menyatakan bahwa ketakutan terbesar mereka adalah kehilangan indra penglihatan,” tutur CEO Optik Tunggal, Alexander Kurniawan dalam acara pemberian donasi berupa 2025 pasang kacamata khusus bagi anak-anak penderita katarak kongenital saat ditemui di Shangrila Hotel Jakarta Kamis (13/10/2022).
Dia menambahkan sejak berdiri tahun 1929 Optik Tunggal berkomitmen melayani kebutuhan penglihatan masyarakat Indonesia dan melakukan inisiatif-inisiatif untuk membantu meringankan masalah penglihatan masyarakat pra-sejahtera.
“Tahun 2019 kami menemukan masalah penglihatan yang sangat penting bagi masa depan bangsa, yakni katarak kongenital pada anak-anak. Saat mengetahui betapa sulitnya mendapatkan kacamata khusus untuk anak-anak yang menderita katarak kongenital ini, kami memutuskan untuk memberikan bantuan khususnya bagi anak-anak dari keluarga pra-sejahtera. Kami langsung menghubungi mitra kami salah satu pembuat lensa terbaik di dunia, ZEISS di Jerman, untuk membuatkan lensa khusus bagi anak-anak penderita katarak kongenital,” kata Alex mengenang kejadian di tahun 2019 saat mengetahui pertama kali kesulitan orang tua mencarikan sepasang kacamata bagi anak mereka yang menderita katarak kongenital.
Perhatian Optik Tunggal pada kelainan penglihatan (visual impairment) pada anak khususnya dari keluarga pra-sejahtera memiliki alasan khusus. Anak-anak penderita katarak kongenital umumnya lahir dari kehamilan bermasalah yang sering kali tidak disadari orang tuanya. Saat lahir, bayi-bayi dengan katarak kongenital ini memiliki mata yang diselimuti lapisan putih yang membuatnya tidak bisa melihat dan merespon gerakan di sekitarnya. Jika tidak ditangani dengan benar, masalah katarak kongenital pada anak ini akan memengaruhi tumbuh kembang anak yang berlangsung di 1000 hari pertamanya. “83% dari kemampuan manusia mengolah informasi berasal dari indra penglihatan. Siklus kehidupan manusia sejak lahir sampai lansia memerlukan penglihatan sebagai jendela dunia. Itu sebabnya kita harus menjaga dan memastikan kesehatan indra penglihatan dan mengambil langkah-langkah yang benar untuk mengatasi masalah penglihatan termasuk pada anak-anak,” sambut Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2014-2019 Prof. Dr. dr. Nila Djuwita Faried Anfasa Moeloek, Sp.M (K).
Saat menemukan kondisi kelainan mata pada anak-anak yakni katarak kongenital, orang tua perlu melakukan langkah-langkah medis yang tepat agar indra penglihatan ini bisa diperbaiki.
Gejala awal katarak kongenital pada anak-anak biasanya terlihat pada pupil yang berwarna putih. Penyebabnya antara lain infeksi intra uterin dari ibu hamil ke janin yang merupakan genetik diturunkan dari orang tua, penyakit metabolik pada janin, dan atau kelainan mata lainnya. Penyembuhan yang disarankan adalah operasi sedini mungkin begitu anak didapati mengalami katarak kongenital. Teknik operasi katarak kongenital sangat berbeda dengan teknik operasi katarak pada orang dewasa dan jika teknik operasi ini salah dilakukan (melakukan teknik operasi katarak dewasa pada katarak kongenital pada anak) maka hampir bisa dipastikan 100% anak akan kembali buta karena katarak akan muncul kembali. Operasi katarak pada anak harus dilakukan segera, jangan terlambat. Setelah operasi bedah, rehabilitasi visual harus dilakukan secepatnya. Kacamata khusus ini harus segera diberikan agar anak dapat melihat lebih jelas dan mencegah amblyopia atau mata malas.
“Rehabilitasi visual pada anak yang telah dioperasi katarak sangat penting karena akan memengaruhi tumbuh kembang anak. Itu sebabnya Optik Tunggal menyediakan kacamata dengan lensa khusus yang didesain sesuai anak-anak hingga 10 tahun,” jelas Alex.
Optik Tunggal mengalokasikan dana sebesar 10-12 juta rupiah untuk pembuatan setiap pasang kacamata khusus ini. Sebanyak 2025 pasang kacamata katarak kongenital akan diberikan kepada anak-anak dari keluarga pra-sejahtera yang membutuhkan.
“Optik Tunggal mempersilakan keluarga pra-sejahtera yang memiliki anak dengan katarak kongenital untuk menghubungi kami. Tim Optik Tunggal akan menerima data yang masuk dan membuat prioritas penerima kacamata khusus ini. Tidak hanya itu kami juga akan proaktif mengunjungi keluarga-keluarga tersebut di rumah mereka apabila tidak memungkinkan bagi mereka untuk mendatangi Optik Tunggal karena berbagai keterbatasan,” imbuhnya.
Salah satu orang tua yang memiliki anak dengan katarak kongenital adalah public figure Asri Welas. Rayyan Gibran Ridha Rahardja atau Ibran (lahir tahun 2017) diketahui memiliki kelainan pada matanya saat masih berusia beberapa bulan,
“Masih terbayang dengan jelas saat saya dan suami menduga kondisi kelainan mata pada Ibran anak kedua kami. Saat itu Ibran masih berusia lima bulan, dan kami menemukan Ibran tidak merespon gerakan yang ada di depan matanya,” kenang Asri.
“Yang membuat kami sangat sedih, saat itu tidak ada informasi apapun tentang katarak kongenital pada anak yang bisa saya dapatkan. Beruntung Tuhan mempertemukan saya dengan Bapak Alex dari Optik Tunggal, yang tanpa banyak persyaratan lalu mengupayakan sepasang kacamata untuk Ibran. Saya sangat bersyukur dan semakin bersyukur karena dari pertemuan kami Optik Tunggal menyediakan 90 pasang kacamata untuk anak-anak lain seperti Ibran.”
Tahun 2019 bertepatan di HUTnya ke-90, Optik Tunggal menyediakan 90 kacamata gratis untuk anak-anak dengan katarak kongenital. Tahun ini Optik Tunggal menambah lebih banyak pasang kacamata katarak kongenital untuk membantu anak-anak.
“Saya menyambut baik bantuan Optik Tunggal menyediakan kacamata gratis bagi rehabilitasi visual anak-anak pasca operasi katarak kongenital. Kacamata khusus ini sangat dibutuhkan tapi sangat mahal. Bantuan Optik Tunggal sangat membantu orang tua, yang juga ingin anak mereka tumbuh dan berkembang dengan normal. Lebih dari itu, bantuan kacamata ini memberikan kesempatan bagi anak-anak yang kurang beruntung untuk bisa berkembang dan maju seperti anak-anak lainnya,” tutup Prof. Nila.
Untuk mendaftarkan diri sebagai calon penerima kacamata khusus, masyarakat dapat menghubungi Optik Tunggal via Whatsapp di nomor 08118755192 (chat only) dan email optiktunggalpeduli@optiktunggal.com. Bantu kami sampaikan informasi 2025 pasang kacamata katarak kongenital gratis dari Optik Tunggal kepada mereka yang membutuhkan. Ikuti informasi tentang 2025 pasang kacamata khusus untuk anak dengan katarak kongenital dan inisiatif Optik Tunggal Peduli di akun Instagram @optiktunggal #BersamaOptikTunggal #AyoLihatDunia.
Comment