Shopee Barokah, one-stop platform pendukung gaya hidup Islami milik Shopee, melatih lebih dari 250 Santri mengenai bisnis digital di 4 daerah.
Rupanya, pelatihan ini merupakan bagian dari program “Dari Pesantren untuk Pesantren” yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan digital para Santri agar dapat memperluas jangkauan pasar penjualan. Selain di pondok pesantren, pelatihan juga digelar di Kampus UMKM Shopee Ekspor Solo, yang digelar serentak dalam sepekan dari tanggal 9 – 13 Januari 2023 secara online.
Kabarnya, para Santri yang dilatih melalui program ini, telah memiliki bisnis dengan jenis produk yang dimiliki, seperti sabun pencuci motor, madu alami, kue kering, kopi, olahan hasil bumi, dan masih banyak lagi. Pelatihan ini diharapkan dapat membantu mereka memperluas jangkauan penjualan produk mereka hingga ke seluruh kota di Indonesia, melalui platform Shopee Barokah, yang juga menjadi salah satu sumber ekonomi untuk Santri.
Direktur Shopee Barokah, Bukhori Muslim mengatakan program “Dari Pesantren untuk Pesantren” merupakan salah satu perwujudan komitmen #ShopeeAdaUntukSemua yang juga turut menyukseskan program pemerintah dalam pemerataan dan peningkatan literasi digital santri menuju era Society 5.0.
“Sejalan dengan komitmen untuk menghubungkan kebaikan melalui teknologi, Shopee Barokah ingin menjadi media yang mempertemukan produk-produk unggulan buatan santri kepada seluruh masyarakat Indonesia melalui teknologi digital kami. Program Dari Pesantren untuk Pesantren juga akan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para Santri untuk bisa memotivasi dan mengajarkan Santri-Santri lain di lingkungannya agar bersama bisa berkembang melalui peningkatan literasi digital yang kami berikan,” jelas Bukhori dalam keterangan tertulisnya Senin (16/1/2023).
Sebagian besar Santri yang hadir telah memiliki produk yang selama ini dipasarkan secara offline di area pesantren asal Santri. Salah satu santri dari Pondok Pesantren Al-Muayyad Solo, Abdul Rozaq, telah memiliki produk berupa sarung batik hasil buatan Santri. Produknya sudah dijual antar teman dan lingkungan pesantren, namun belum melalui online. Abdul mengatakan, dirinya ingin memaksimalkan usaha online setelah mengikuti pelatihan ini.
“Saya bersyukur sekali bisa mendapatkan pengetahuan ini yang akan langsung saya terapkan agar produk sarung batik saya dapat menjangkau pasar yang lebih luas lagi dan tepat sasaran melalui Shopee Barokah,” jelas Abdul.
Seluruh pengurus Pondok Pesantren memberikan respon positif terhadap kegiatan ini. Pengurus Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang, Jepara, Miftahudin, menanggapi positif kegiatan ini.
“Santri harus banyak belajar tentang potensi bisnis dan beradaptasi dengan teknologi saat ini. Hal ini dapat memberikan peluang, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk ketahanan ekonomi di lingkungan pesantren. Semoga para Santri dapat terus berinovasi pada produknya agar dapat menjadi pilihan pembeli melalui online,” jelasnya.
Tidak hanya mendatangi sejumlah pondok pesantren, Shopee Barokah juga membuka kelas pelatihan khusus untuk Santri yang ada di wilayah Solo Raya dan sekitarnya di Kampus UMKM Shopee Ekspor Solo. Dalam sepekan, sebanyak 20 hingga 50 Santri hadir ke kampus setiap harinya. Mereka juga berkesempatan langsung untuk melihat fasilitas kampus yang dapat digunakan Santri secara gratis. Seperti fasilitas foto studio dan ruangan live streaming.
Shopee Barokah diperkenalkan pada Oktober 2022 lalu untuk menggiatkan gaya hidup Islami dan menjadi rumah bagi produk-produk halal yang mendukung potensi industri Islami di Indonesia. Berbagai fitur seperti jadwal salat dan Al-Qur’an digital, kurasi produk Halal, hingga layanan pembayaran secara Islami dan ZISWAF dihadirkan, menjadikan Shopee Barokah sebagai one-stop platform untuk umat Muslim. (FA)