by

Prof. Clara : Kemukakan Pentingnya Teknologi Dalam Linguistik Terapan

Belum lama ini, Dosen Faculty of Humanities BINUS UNIVERSITY, Prof. Dr. Dra. Clara Herlina Karjo, M.Hum., dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap Bidang Ilmu Linguistik Terapan.

Bertempat di Auditorium BINUS University Kampus Anggrek dalam pidato orasi ilmiah yang berjudul “Affordances of Technology in the Study and Practice of Applied Linguistics”, Prof. Clara menggagas bahwa Linguistik Terapan adalah bidang studi yang dapat menjembatani kesenjangan antara teori linguistik dan masalah terkait bahasa di dunia nyata.

Dengan demikian, ia membagi penerapan linguistik terapan dalam 3 cakupan, yaitu penggunaan teknologi dalam pengajaran bahasa, penggunaan teknologi dalam pembelajaran bahasa, dan penggunaan teknologi penelitian terkait bahasa.

Penggunaan teknologi dalam bidang pengajaran bahasa telah menjadi semakin penting, terutama selama pandemi Covid-19 ketika e-learning menjadi solusi yang harus diadopsi oleh banyak institusi pendidikan.

“Meskipun beberapa praktisi linguistik terapan mungkin merasa tidak nyaman, penggunaannya teknologi tidak dapat dihindari dalam semua praktek dan studi linguistik terapan. Penggunaan teknologi membantu meningkatkan pengalaman belajar siswa dengan menawarkan interaksi yang lebih personal dan penggunaan multimedia”, tutur Prof. Clara dalam keterangan tertulisnya Selasa (14/3/2023).

Selanjutnya, dalam hal pembelajaran bahasa, teknologi komputer telah terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari generasi mahasiswa, yang dikenal sebagai “digital natives”, yang sudah akrab dengan teknologi komputer sejak lahir. Dampak dari teknologi
komputer dapat dijelaskan menggunakan tiga metafora yang membentuk cara siswa memandang teknologi dalam pembelajaran mereka: Komputer sebagai tutor,
cepatkomputer sebagai alat, dan komputer sebagai media.

Prof. Clara menambahkan, teknologi juga telah memungkinkan pengembangan penelitian baru dan inovatif, seperti linguistik corpus, analisis wacana digital, dan terjemahan mesin. Dalam prakteknya, teknologi membantu mempercepat dan memudahkan analisis data, meningkatkan akurasi hasil, dan memungkinkan pengumpulan data dalam jumlah besar dengan cepat.

Menurutnya, teknologi juga berperan dalam penelitian terkait bahasa yang seringkali bersinggungan dengan disiplin ilmu lain, seperti pada penelitian linguistik forensik yang merupakan bentuk penelitian berbasis bahasa yang berkaitan dengan masalah
hukum.

“Penelitian linguistik korpus yang merupakan studi linguistik atas sampel bahasa lisan dan tulisan dalam jumlah besar yang dapat dibaca dan dianalisa menggunakan
komputer dan teknologi korpus.
Penelitian dalam terjemahan mesin melibatkan penerjemahan teks tertulis atau lisan dari satu bahasa ke bahasa lain dengan menggunakan mesin penerjemah Penelitian Fonetik dan Fonologi yang mempelajari bunyi ujaran dan pola bunyi dalam bahasa yang dapat dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental,” paparnya.

“Teknologi yang digunakan adalah alat penganalisa bunyi, misalnya untuk mengidentifikasi penempatan tekanan leksikal pada kata kata.
Penelitian dalam wacana digital (Digital Discourse) meneliti bagaimana wacana digital yang bersifat multimodal dan multisemiotik digunakan untuk mengidentifikasi identitas, aktivitas, dan ideologi di dunia digital. Riset linguistik terapan yang menggunakan teknologi juga dapat dikategorikan sebagai riset Humaniora Digital riset linguistik terapan berupaya menjawab
pertanyaan penelitian yang berkaitan dengan bahasa. Tujuannya adalah memberi solusi teknologi atas permasalahan bahasa di dunia nyata,” imbuh Prof  Clara.

Dukungan BINUS University dalam Memajukan Praktik Linguistik Terapan Prof. Clara menilai BINUS University telah sejak lama mengembangkan solusi digital sebagai bagian dari implementasi linguistik terapan ini, seperti BinusMaya dan aplikasi Beelingua untuk meningkatkan proses pendidikan dan memfasilitasi akses pendidikan bagi calon siswa yang memiliki akses terbatas.

Beliau pun menyarankan, “Untuk menghasilkan dampak yang lebih besar, penelitian linguistik terapan harus dilakukan secara kolaboratif dengan disiplin ilmu lain. BINUS
telah mendirikan Research Interest Groups (RIG) untuk memfasilitasi penelitian kolaboratif antara dosen dari beberapa departemen yang berbeda. Selain itu, fasilitas pusat penelitian untuk studi humaniora yang menyediakan infrastruktur teknologi penelitian agar lebih mudah diakses dan tersedia secara luas,” kata dia.

Ahli bahasa terapan harus merangkul teknologi dalam setiap aspek pekerjaan mereka. Dengan mengembangkan solusi digital baru dan mempelajari kompetensi
baru, seperti kolaborasi dengan ilmuwan komputer, ahli bahasa terapan dapat menghasilkan solusi yang lebih akurat dan efektif dalam menyelesaikan masalah kehidupan nyata. Melalui upaya kolaboratif dan pemanfaatan teknologi yang tepat,
linguistik terapan dapat menyatukan orang dan memberikan kontribusi bagi kemajuan ilmiah di BINUS serta memberikan dampak yang bermanfaat bagi masyarakat.

Untuk diketahui, Prof. Clara merupakan Guru Besar Tetap yang kesembilan belas yang dikukuhkan
BINUS University. Upacara Pengukuhan dilakukan pada Sidang Terbuka yang dipimpin oleh Ketua Senat dan Rektor BINUS University, Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, M.M. serta dihadiri Dewan Guru Besar BINUS University dan Guru Besar
Tamu, Pimpinan BINA NUSANTARA, keluarga, dan tamu undangan.

“Sungguh bangga! Prof. Clara merupakan Akademisi yang memiliki banyak karya dan pencapaian namun tetap bersahaja. Di BINUS, Ilmu Linguistik akan semakin menarik karena sudah memiliki Profesor yang ahli dalam bidang tersebut. Semoga akan
semakin berkembang dan mendukung roadmap BINUS ke depannya untuk riset-riset dalam bidang tersebut”, tutup Rektor BINUS University, Prof. Dr. Ir. HarjantoPrabowo, M.M. (FA)