Survei yang dilakukan oleh Grab Indonesia bekerja sama dengan lembaga riset Indikator menemukan korelasi yang positif dan signifikan antara program solidaritas dan kesejahteraan yang dilakukan sepanjang kuartal empat tahun 2022 terhadap loyalitas dari Mitra Pengemudi. Kabatnya, survei ini melibatkan 1.000 Mitra Pengemudi GrabBike di 7 wilayah: Medan, Palembang, Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar. Hasil temuan menunjukkan bahwa Mitra Pengemudi memiliki loyalitas lebih tinggi berkat terlaksananya sembilan program utama, bahkan 91,7% menyebut kecil kemungkinan mereka untuk pindah ke platform ojol lain dan 83,4% mengaku mendapatkan perhatian yang besar dari perusahaan.
Neneng Goenadi, Country Managing Director Grab Indonesia mengatakan sebagai bagian dari keluarga besar Grab Indonesia, Mitra Pengemudi memiliki peran kunci dalam ekosistem platform Grab.
“Tentunya, adalah kewajiban kami untuk menyediakan program-program yang tidak saja dirasakan berguna oleh Mitra Pengemudi, tapi juga sebagai bentuk dukungan serta apresiasi kami terhadap para Mitra. Melihat hasil survei ini yang menunjukkan tingginya loyalitas dan kepercayaan Mitra kepada Grab, mengingatkan kami untuk juga selalu setia kepada para Mitra,” kata Neneng Goenadi dalam keterangan tertulisnya Minggu (9/4/2023).
Antusiasme Mitra Grab dari berbagai kota yang menghadiri Hari Mitra Grab 2022 di Yogyakarta.
“Cukup jarang persepsi positif yang sangat tinggi seperti ini dapat tercapai. Karenanya, hasil temuan dari survei ini sangat menarik bagi kami sebagai peneliti. Terlebih, 64% responden hanya bergantung pada pemasukan sebagai Mitra Pengemudi sebagai sumber pendapatan utama. 85% responden merasa bangga menjadi Mitra Pengemudi Grab dan merekomendasikan Grab bagi mereka yang memiliki ketertarikan untuk jadi ojol. Efektivitas program yang diadakan Grab untuk Mitra Pengemudi juga berdampak sangat positif meningkatkan level kedekatan identitas dan loyalitas kepada Grab yang kami analisa sebagai driver engagement. Aspek ini kemungkinan juga diperkuat dengan perbaikan dampak ekonomi yang dirasakan oleh 89,3% responden dan keleluasaan dalam mengatur waktu kerja yang diinginkan oleh 92,2% responden,” ujar Kennedy Muslim, Peneliti Utama Indikator.
Survei yang dilakukan oleh Indikator ini berlangsung dari 22 Februari hingga 15 Maret 2023 melalui wawancara tatap muka. Penelitian dilakukan dengan metode random sampling, dengan margin of error survei diperkirakan +/- 4.5% pada tingkat kepercayaan 95%. (FA)