by

Huawei dan Ekosistem Pemangku Kepentingan Cetak Para Kartini Digital

Kembali menegaskan komitmennya terhadap kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, Huawei berpartisipasi dalam gelaran
yang diprakarsai Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang bertajuk Kartini Digital – Perempuan Indonesia Berbudaya di Dunia Digital.

Selain Huawei, program tersebut mendapatkan pula dukungan dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan organisasi masyarakat Indonesia Women in Cybersecurity. Bertepatan dengan hari jadi Indonesia Women in Cybersecurity yang kedua sekaligus merealisasikan program Huawei Women in Tech – #ToGetHerToBuildABetterFuture 2023,
Kartini Digital dimaksudkan untuk meneruskan perjuangan hak-hak perempuan pada era digital, khususnya lewat meningkatkan peran serta perempuan dalam membangun
ekosistem digital Indonesia yang lebih inklusif, berdampak kepada seluruh masyarakat dan aman.

Beberapa indikator menunjukkan bahwa Indonesia sudah bergerak menuju kesetaraan gender. Namun, masih ada sejumlah bidang yang dapat ditingkatkan, antara lain pemberdayaan perempuan yang diwujudkan melalui kesempatan-kesempatan lebih besar
bagi perempuan untuk berkarya di posisi kepemimpinan serta pengambilan keputusan.

Perempuan juga didorong untuk mendalami serta berprofesi di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, teknik, dan matematika (STEM). Selain bidang ekonomi, kontribusi Kartini Digital di bidang sosial juga dituangkan dalam
bentuk Deklarasi Etika Perempuan dalam Dunia Digital untuk mendorong partisipasi perempuan Indonesia dalam menciptakan ruang siber yang sehat, positif, dan berpedoman kepada etika dan budaya sopan-santun khas Nusantara.

I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E., M.Si. selaku Menteri Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia berpesan agar Kartini Digital dapat menjawab tantangan sekaligus memaksimalkan peluang tersebut. Dibekali pelatihan
kecakapan digital, perempuan dituntut untuk semakin berkompetensi dan bersaing hingga mampu memberikan sumbangsih lebih terhadap negeri melalui beragam prestasinya.

“Literasi digital tidak lagi menjadi pilihan, melainkan suatu keharusan. Melalui program Kartini Digital, diharapkan dapat tercipta para Kartini baru yang terus menggelorakan
semangat kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dari masa ke masa, termasuk pada era digital yang menghadirkan tantangan dan peluangnya tersendiri. Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sangat mengapresiasi dukungan Huawei
terhadap Kartini Digital, dan kami mendorong segenap pemangku kepentingan, termasuk pelaku industri dan penyedia solusi TIK sebagaimana dicontohkan oleh Huawei, untuk ikut
serta mencetak perempuan generasi modern yang cakap dan mumpuni,” ujar  I Gusti Ayu Bintang Darmawati dalam keterangan tertulisnya Sabtu (20/5/2023).

Let. Jend. TNI (Purn.) Hinsa Siburian, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara
(BSSN) menambahkan bahwa perempuan merupakan demografi penting yang dapat berperan besar terhadap pembangunan ketahanan dan keamanan siber Indonesia. Disamping peran individu maupun dalam rumah tangga, perempuan juga memiliki potensi menjadi SDM-SDM terampil yang berprofesi di bidang keamanan siber. Kuncinya adalah memberikan pendidikan serta kesempatan yang setara.

“BSSN pun menyampaikan apresiasi kami kepada Huawei yang telah lama bermitra dengan kami, dengan institusi pemerintah lainnya, maupun seluruh ekosistem pemangku kepentingan melalui sinergi quad-helix untuk mendemokratisasi pendidikan digital kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya melalui kurikulum dan praktik-praktik terbaik keamanan sibernya. Kami berharap Kartini Digital dapat mengoptimalkan potensi
perempuan Indonesia di bidang keamanan siber,” jelasnya.

Dukungan Huawei terhadap Kartini Digital merupakan wujud kontribusi ganda perusahaan terhadap pemberdayaan perempuan sekaligus pemenuhan kebutuhan talenta digital.

“Huawei adalah perusahaan yang didirikan di atas nilai-nilai inklusif, termasuk mewujudkan kesetaraan gender melalui pemberdayaan perempuan. Program Kartini Digital yang diprakarsai Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak selaras dengan
nilai-nilai perusahaan dan patut didukung demi membangun masa depan Indonesia Digital yang berkeadilan serta menyejahterakan semua. Melalui dukungan Huawei terhadap Kartini Digital, kami juga selangkah semakin dekat dengan target kami untuk melatih 100 ribu talenta digital Indonesia,” pungkas Guo Hailong, CEO of Huawei Indonesia. (FA)