by

CEO Dua Merek Naungan Tjufoo Masuk Forbes 30 Under 30 Asia 2023

Tjufoo, brand aggregator dengan misi Indonesia First, berkomitmen untuk terus menjalin kemitraan strategis bersama brand-brand lokal demi meningkatkan skala bisnis mereka. Yang terbaru, Tjufoo telah mengakuisisi Dapur Cokelat sang legenda chocolate and cake dan Muscle First, penyedia suplemen kesehatan, yang terbilang sukses berinovasi dalam menghadapi tantangan selama pandemi.

Baru-baru ini, majalah Forbes Asia mengumumkan CEO Dapur Cokelat, Silvano Christian dan Founder Muscle First, Clinton Augusto dan Sally Varsy, masuk dalam jajaran Forbes 30 Under 30 Asia 2023, yang menjadi bukti nyata potensi bisnis direct-to-consumer di Indonesia.

Co-Founder & Chief Executive Officer Tjufoo, TJ Tham, mengatakan sebagai brand aggregator yang menaungi Dapur Cokelat dan Muscle First, Tjufoo mengucapkan selamat kepada Silvano Christian, serta Clinton Augusto dan Sally Varsy, yang sukses tergabung di Forbes 30 Under 30 Asia 2023.

“Prestasi mereka membuktikan bahwa kualitas brand-brand lokal Indonesia mampu bersaing di kancah global. Kami harap, kesuksesan mereka mampu menginspirasi brand dan talenta lokal lainnya untuk terus bertumbuh dalam membangun bisnisnya, dan sebagai house of brands, Tjufoo berkomitmen merangkul lebih banyak brand dan founder dengan growth-mindset agar bisa naik kelas melalui ekosistem kami yang growing,” kata TJ Tham dalam keterangan tertulisnya Senin (29/5/2023).

Dia menambahkan, Tjufoo berharap melanjutkan peran nyatanya dalam memperkuat strategi bisnis Dapur Cokelat dan Muscle First. Peran tersebut dijalankan dengan memaksimalkan expertise Tjufoo dalam memberikan akses eksklusif ke jejaring industri yang luas hingga menyediakan infrastruktur online-to-offline-to-online (O2O2O) yang terdepan.

“Langkah tersebut dilakukan untuk membantu Dapur Cokelat dan Muscle First untuk terus berinovasi dan memperkuat relevansinya dalam merangkul pasar yang lebih luas,” tambahnya.

Bergabung dengan Dapur Cokelat yang pada tahun ini menginjak usia 22 tahun, Silvano Christian telah berhasil membuat Dapur Cokelat lebih relevan dengan memanfaatkan saluran penjualan online serta menambahkan titik penjualan “delivery point” di berbagai wilayah potensial agar dapat menjangkau pelanggan Dapur Cokelat lebih dekat. Sementara, Clinton Augusto dan Sally Varsy yang sekarang merupakan pasangan suami istri, memulai karir dengan bertahun-tahun menjual suplemen impor, sebelum akhirnya memutuskan membangun merek mereka sendiri, Muscle First, pada tahun 2017, yang menawarkan pilihan yang lebih terjangkau dan rasa yang sesuai dengan selera orang Indonesia.

Diversifikasi Produk untuk Relevansi Bisnis di tengah Ketatnya Persaingan
Tahun 2020 menjadi tantangan terberat kedua merek seiring pembatasan sosial di tengah pandemi Covid-19, yang berdampak pada melemahnya permintaan konsumen dan aktivitas penjualan di ranah offline. Komitmen product-centric dan consumer-centric menjadi strategi kedua brand dalam memperluas jangkauan dan lebih dekat dengan pelanggan di seluruh Indonesia. Termasuk diantaranya, konsisten berinovasi untuk diversifikasi produk dan mengikuti tren yang berkembang di masyarakat.

Silvano Christian, CEO Dapur Cokelat dan Sally Varsly, Founder Muscle First, kedua CEO brand yang berhasil masuk dalam jajaran Forbes 30 Under 30 Asia 2023, yang menjadi bukti nyata potensi bisnis direct-to-consumer di Indonesia.

Silvano Christian, Chief Executive Officer Dapur Cokelat, mengungkapkan bahwa pandemi selama hampir tiga tahun terakhir menjadi tantangan terbesar yang dihadapi Dapur Cokelat selama 22 tahun berbisnis. “Kami melihat ada urgensi untuk lebih agile memanfaatkan peluang dan menjalankan bisnis di tengah berbagai keterbatasan selama pandemi. Maka dari itu, berbagai inovasi kami hadirkan untuk bisa beradaptasi, mulai dari menjual produk pre-mix untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang ingin mengisi waktu luang dirumah dengan belajar baking dengan mudah menggunakan produk pre-mix Dapur Cokelat, serta mendirikan titik penjualan “delivery points” di berbagai wilayah potensial agar dapat menjangkau pelanggan Dapur Cokelat lebih dekat, hingga meluncurkan aplikasi Dapur Cokelat untuk semakin mempermudah pelanggan bertransaksi produk Dapur Cokelat dimana saja dan kapan saja secara online,” Silvano menjelaskan.

Lebih lanjut, Silvano mengungkapkan bahwa resiliensi bisnis menjadi alasan utama Dapur Cokelat memutuskan bergabung ke dalam ekosistem Tjufoo. “Kami harus agile beradaptasi terhadap perubahan preferensi konsumen yang semakin digital-savvy. Inilah mengapa kami memilih bergabung dengan ekosistem Tjufoo, karena kami melihat beberapa manfaat yang ditawarkan dan support yang diberikan, seperti expertise dan skill yang dibutuhkan brand. Sehingga kami dapat lebih siap menumbuhkan Dapur Cokelat ke tingkat selanjutnya di tengah kompetisi industri yang semakin tinggi.” ujar Silvano. (FA)

 

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed