Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2022, terdapat lebih dari 64 juta UMKM di Indonesia. Namun, baru sekitar 22 juta yang masuk ke pasar digital. Pemerintah menargetkan hingga akhir tahun ini sebanyak 24 juta UMKM sudah terhubung dengan ekosistem digital dan menjadi 30 juta UMKM di 2024.
Terkait itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menegaskan komitmennya dalam untuk mengembangkan kapasitas para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar mampu naik kelas dalam berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia.
Rupanya, komitmen tersebut diwujudkan Kadin Indonesia dengan mendukung pelaksanaan Indonesia SME Summit and Expo (ISSE) yang diselenggarakan pada 29 – 31 Agustus 2023, di ICE BSD.
ISSE 2023 merupakan ajang pameran dagang yang mempertemukan puluhan ribu UMKM dengan para stakeholders, sehingga mereka bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan untuk mengembangkan usaha, termasuk dengan memahami tren perkembangan pasar digital. Dalam ajang UMKM terbesar di Indonesia tersebut, Kadin Indonesia sebagai payung program WikiWirausaha juga melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan sejumlah mitra untuk pelatihan dan pemberdayaan UMKM, di antaranya dengan Desty App, Justika, Indonesia Coffee Academy, dan Sarinah dalam mengakselerasi digitalisasi UMKM.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kewirausahaan, Aldi Haryopratomo, mengatakan untuk lebih mengoptimalkan peran UMKM, Kadin Indonesia melalui program WikiWirausaha terus mendorong program pemberdayaan yang inklusif dan kolaboratif agar UMKM bisa naik kelas, termasuk menjembatani UMKM bisa bergabung dengan ekosistem pasar digital yang potensinya begitu besar. Gelaran ISSE 2023 merupakan salah bukti nyata Kadin Indonesia melalui WikiWirausaha untuk mempertemukan para pelaku UMKM nasional dalam satu gelaran akbar.
“Saat ini di Indonesia sudah banyak terdapat program-program yang dapat membantu UMKM, baik yang diselenggarakan pemerintah, perusahaan, maupun organisasi lainnya. Namun, tidak mudah menemukan program yang tepat bagi para pelaku UMKM agar bisnis mereka berkembang. Oleh karena itu, pelaksanaan ISSE 2023 merupakan wadah yang tepat untuk mengoptimalkan peran UMKM dengan mempertemukan para pelaku UMKM dengan stakeholders yang dapat membantu usaha mereka ‘naik kelas’, khususnya melalui pelatihan yang digelar, match-making pendanaan atau modal kerja, pembukaan akses pasar, juga mentorship,” ujar Aldi dalam keterangan tertulisnya Kamis (31/8/2023).
Di sela ajang ISSE 2023 ini, Kadin Indonesia menandatangani kerja sama dengan sejumlah perusahaan maupun lembaga yang nantinya akan memberikan pelatihan kepada UMKM melalui platform WikiWirausaha. Secara rinci, kerja sama dilakukan dengan Desty App untuk pelatihan digitalisasi UMKM, kemudian dengan Indonesia Coffee Academy yang akan memberikan pelatihan kopi dan barista, serta Sarinah Indonesia untuk pelatihan ekspor. Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) untuk kolaborasi ini juga dilakukan dengan Justika untuk advokasi hukum gratis bagi UMKM-UMKM mitra Kadin Indonesia.
Kadin Indonesia membentuk WikiWirausaha dengan tujuan untuk memberikan ‘single-solution’ akses yang mudah bagi para pelaku UMKM, termasuk dengan gelaran ISSE 2023 serta kolaborasi dengan Desty, Justika, Indonesia Coffee Academy, Daya Dimensi Indonesia, dan Sarinah.
“Melalui penandatangan Nota Kesepahaman dengan berbagai mitra program WikiWirausaha, kami berharap kemitraan yang inklusif ini dapat menjadi jembatan untuk memberdayakan para pelaku UMKM, sehingga mereka dapat meningkatkan kemampuan dan keahlian yang tepat dalam pengembangan usaha mereka,” tambah Aldi.
CEO Desty App, Mulyono Xu, mengatakan, penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Kadin Indonesia melalui program WikiWirausaha merupakan upaya komitmen besar untuk membantu UMKM. “Desty berharap melalui kolaborasi bersama yang dilakukan dengan Kadin Indonesia akan terus berkontribusi pada peningkatan kapasitas para pelaku UMKM, khususnya melalui pelatihan peningkatan kapasitas digitalisasi UMKM yang menjadi anggota Kadin Indonesia melalui WikiWirausaha.” (FA)
Comment