Taman Indonesia Kaya senantiasa menghadirkan beragam acara menarik bagi masyarakat kota Semarang di akhir pekan. Pada pekan lalu, Taman Indonesia Kaya menghadirkan acara Sastra Dalam Keroncong yang dimeriahkan oleh Komunitas Sastrawan Semarang antara lain NWU Gabriel Genesis, Slamet Unggul, Wahyu Nur Baskoro, Roely Slamet, Didit Jepee, Nawir, Fransiska Ambar, Maya Ofifah Kristanti dan juga Orkes Berkah Dalem.
NWU Gabriel Genesis, perwakilan dari Komunitas Sastrawan Semarang mengungkapkan kegiatan di Taman Indonesia Kaya menjadi media baginya untuk menghibur masyarakat kota Semarang, terutama generasi muda untuk mengenal dan mengetahui lebih dalam lagi mengenai sastra.
“Tak hanya sastra, kami juga memadukan pembacaan syair dan juga puisi dengan diiringi alunan musik keroncong yang kental dengan kebudayaan Nusantara. Semoga selain dapat menghibur para pecinta sastra, penampilan kami juga dapat membangkitkan semangat dan minat masyarakat untuk mempelajari dan mencintai sastra,” ungkap NWU Gabriel Genesis dalam keterangan tertulisnya Kamis (14/9/2023).
Selama kurang lebih 90 menit, panggung Taman Indonesia Kaya diramaikan dengan penampilan dari Komunitas Sastrawan Semarang yang diiringi dengan alunan musik keroncong dari Orkes Berkah Dalem yang terdiri dari 7 musisi dan juga 4 penyanyi. Sebanyak delapan penyair yang tergabung dalam Komunitas Sastrawan Semarang menghibur para penikmat seni yang memenuhi Taman Indonesia Kaya dengan puisi-puisi yang mereka ciptakan.
Masing-masing penyair membacakan karya puisi yang mereka ciptakan sendiri dengan amat mendalam. NWU Gabriel Genesis membacakan Harapan Merah Putih, Slamet Unggul membacakan Aku dan Semarang serta Laki-laki Pembawa Buku, Wahyu Nur Baskoro membacakan Kau yang Kucinta dan Di Timur Matahari, Roely Slamet membacakan Darah Tulang dan Bendera. Kemudian Didit Jepee membacakan Rendezvous Seberkas Pelangi dan Tegang, Nawir membacakan Generasi Muda Cinta Negeri, Fransiska Ambar membacakan Pagi yang Sejuk dan Maya Ofifah Kristanti membacakan Aku Masih Sangat Hafal Nyanyian. Tak hanya membawakan ciptaannya sendiri, para beberapa penyair juga membawakan karya dari penyair lain.
Renitasari Adrian, Program Director www.indonesiakaya.com mengatakan pertunjukan ini merupakan salah satu upaya kami untuk mengakrabkan sastra kepada generasi muda dan memberikan inspirasi bagi mereka untuk mengembangkan minat dalam dunia sastra sehingga muncul para calon-calon sastrawan di masa yang akan datang.
“Dalam pementasan ini kami juga memadukan sastra Keroncong untuk mengenalkan jenis musik yang khas dengan kebudayaan Indonesia ke hadapan generasi muda. Semoga pementasan ini dapat diterima dengan baik oleh para penikmat seni,” tutup Renitasari Adrian. (FA)