Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, UKM berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto negara sebesar 61,07% dan dapat mengumpulkan hingga 60,42% dari total investasi di Indonesia. Data yang sama menyebutkan UKM mampu menyerap 97% dari total tenaga kerja. Angka tersebut memberikan harapan besar bagi potensi UKM, termasuk bagi kelompok disabilitas untuk membuka peluang melalui inovasi, peningkatan pengetahuan serta kemampuan bisnis yang lebih baik.
Terkait itu, J&T Express, perusahaan jasa pengiriman terdepan di Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan pelaku bisnis UKM di Indonesia. Untuk mewujudkan dukungannya, J&T Express didukung oleh Kemenkop UKM menyelenggarakan kegiatan pemberdayaan disabilitas bertajuk “Deliver Possibilities”, program yang mencakup pelatihan pengembangan bisnis serta kompetisi dengan bantuan wirausaha total 150 juta rupiah.
Kabarnya, program ini diadakan sebagai bagian dari komitmen J&T Express terhadap kemajuan UKM yang berkontribusi pada ekonomi inklusif di Indonesia.
“Jika sebelumnya kami telah memberikan dukungan pada bisnis mahasiswa dan Gen Z, saat ini kami melihat sektor UKM disabilitas masih perlu mendapat perhatian. Melalui program ini kami harap dapat mengantarkan kemungkinan disabilitas preneur untuk bertumbuh, serta berkontribusi untuk kemajuan ekonomi inklusif “, ujar Herline Septia, Brand Manager J&T Express dalam keterangan tertulisnya Jumat (6/7/2023).
Kemenkop UKM memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan positif yang dilakukan oleh J&T Express. Dalam upayanya memberikan kesempatan bagi wirausaha disabilitas untuk bersaing di pasar yang lebih luas, Kemenkop-UKM berharap agar peserta yang mengikuti program ini dapat meraih manfaat yang optimal dan dapat beradaptasi dengan teknologi digital.
Hal ini akan memastikan bahwa UMKM disabilitas tetap mampu menjadi pelaku bisnis yang unggul dan berkelanjutan dalam era yang semakin digital.
Angkie Yudistia, Staf Khusus Presiden bidang Sosial turut memberikan dukungannya terhadap program inisiatif ini, “Saya sangat mengapresiasi sekali adanya kegiatan pengembangan UMKM yang melibatkan disabilitas. Ini merupakan langkah yang baik untuk membuka peluang kesetaraan bagi teman-teman disabilitas di Indonesia, memungkinkan mereka bersaing dan menunjukkan kualitas yang luar biasa”, ungkapnya.
Ditargetkan kurang lebih 100 disabilitas preneur yang terpilih untuk mengikuti pelatihan pengembangan bisnis eksklusif yang akan disampaikan oleh para profesional bisnis yang ahli di bidangnya. Adapun tema pelatihan dalam program ini adalah Digitalisasi Pemasaran. Mengutip MSME Empowerment report 2022, secara umum 70,2% pemilik UKM mengalami kendala dalam memasarkan produknya. Masalah selanjutnya terkait akses permodalan, pemenuhan atau penyediaan bahan baku, dan adopsi digital.
Hadirnya digitalisasi pada UKM membawa banyak peluang untuk dapat menguasai pasar domestik, selain itu digitalisasi dapat membantu UKM membuka pasar & pelanggan baru serta meningkatkan stabilitas dan keberlanjutan bisnisnya.
Pelatihan akan digelar satu minggu secara hybrid, mencakup berbagai tema yaitu; pemasaran produk, adaptasi teknologi, konten dan desain visual, iklan digital, pemaksimalan fitur pemasaran, pengantar Kemenkop UKM, pengantar logistik dasar, serta manajemen keuangan. Selama periode pelatihan, peserta juga akan memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam kuis dan diskusi interaktif. Peserta dapat mengirimkan proposal bisnis beserta proyeksi kebutuhan untuk pengembangan usahanya kedepan. 20 peserta dengan skor tertinggi akan dipilih untuk berkesempatan untuk mempresentasikan bisnisnya di depan juri dan memenangkan bantuan wirausaha dari J&T Express.
Seluruh peserta disabilitas preneur dapat mengikuti pelatihan ini secara gratis, periode pendaftaran program “Deliver Possibilities” akan dibuka mulai tanggal 6-20 Oktober 2023. Syarat ketentuan dan formulir online dapat diakses pada www.jet.co.id. (FA)