JEC Eye Hospitals and Clinics sebagai eye care leader di Indonesia, mempertahankan kembali akreditasi dari Joint Commission International (JCI), untuk keempat kali berturut-turut sejak 2014. Baru-baru ini, JEC melalui salah satu cabangnya, RS Mata JEC @ Kedoya, menjadi institusi kesehatan mata pertama dan satu-satunya di Indonesia yang berhasil meraih pengakuan internasional tersebut.
Akreditasi “the Gold Seal of Approval®” dari JCI didasarkan pada penilaian ketat atas aspek peningkatan kualitas layanan dan keselamatan pasien yang diterapkan oleh JEC. Akreditasi dari JCI telah diakui secara global sebagai standar tertinggi bagi lembaga kesehatan.
“Selama hampir empat dekade, sejak kami berdiri pada 1984, JEC Eye Hospitals and Clinics terus berupaya untuk mendukung optimalisasi penglihatan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Kami meyakini visi tersebut dapat terealisasi melalui pelayanan klinis berstandar internasional yang berfokus pada keselamatan pasien. Karenanya, kami sangat bersyukur bisa melanjutkan pencapaian akreditasi JCI ini, empat kali beruntun, yang semakin meneguhkan konsistensi JEC dalam menjaga kualitas layanan bertaraf global,” ungkap DR. Dr. Setiyo Budi Riyanto, SpM(K), selaku Direktur Utama RS Mata JEC @ Kedoya dalam keterangan resminya Jumat (17/11/2023).
Berbasis di Amerika Serikat, JCI merupakan lembaga independen yang memberikan akreditasi dan sertifikasi kepada institusi kesehatan di seluruh dunia. JCI telah menstandardisasi lebih dari 1.000 penyedia perawatan kesehatan (dari klinik medis akademik sampai rumah sakit) di 70 lebih negara. Di Indonesia, hanya 23 rumah sakit yang menerima akreditasi JCI ini. RS Mata JEC @ Kedoya menjadi sentra kesehatan khusus mata satu-satunya di Indonesia yang mendapatkan pengakuan JCI, dan pertama yang meraih akreditasi empat kali tanpa jeda.
Dalam proses survei akreditasi yang berlangsung pada akhir September 2023, tim JCI secara cermat dan mendetail mengevaluasi 14 aspek yang mencakup 727 elemen penilaian. Hasilnya, Rumah Sakit Mata JEC @ Kedoya berhasil mencapai skor rata-rata 9,8 (dari poin tertinggi 10).
Salah satu poin krusial yang dinilai JCI adalah Facility Management and Safety (FMS), dan JEC @ Kedoya mendapatkan penilaian sempurna. Aspek ini mengamati kesiagaan RS Mata JEC @ Kedoya, dari segi sarana dan prasarana, untuk menjaga keselamatan pasien serta dokter, tenaga medis dan karyawannya; termasuk dalam menghadapi bencana, seperti gempa dan kebakaran, atau risiko paparan zat berbahaya.
Selain itu, poin perfek untuk aspek Quality Improvement and Patient Safety (QPS) juga semakin istimewa, mengingat ini merupakan akreditasi JCI yang keempat beruntun. Artinya, RS Mata JEC @ Kedoya telah terbukti mampu menjaga komitmen terhadap budaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
Untuk menjaga operasional berjalan konsisten sesuai standar JCI, RS Mata JEC @ Kedoya mempunyai Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan. Komite ini yang memastikan standar kualitas dan keselamatan selalu diterapkan dalam pelayanan sehari-hari melalui proses edukasi, pendampingan, inspeksi, ataupun pengawasan. Dalam tataran kebijakan korporasi, program pengembangan dan peningkatan telah dirumuskan dalam Rencana Strategis RS Mata JEC @ Kedoya untuk periode 2024-2028.
“Meraih akreditasi JCI bukanlah puncak aspirasi kami, tetapi justru kian mendorong untuk terus memajukan diri demi meningkatkan layanan yang berorientasi pada keselamatan pasien. Standardisasi mutu yang telah teruji tersebut juga telah kami implementasikan secara menyeluruh di tiga belas cabang JEC Eye Hospitals and Clinics. Dengan semakin mudahnya masyarakat mengakses penyedia layanan kesehatan mata dengan kualitas yang telah diakui, JEC optimistis kesehatan penglihatan masyarakat Indonesia terus meningkat sehingga berkontribusi pada kualitas hidup dan produktivitas mereka,” tutup DR Dr. Johan A. Hutauruk, SpM (K), Presiden Direktur JEC Korporat. (FA)