Belum lama ini, MSD Indonesia, perusahaan farmasi global, bersama Yayasan Kanker Indonesia (YKI) mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menutup kesenjangan informasi dan penanggulangan seputar kanker. Hal ini selaras dengan peringatan Hari Kanker Sedunia tahun ini, yang mengusung tema: ‘Close the Care Gap’.
Sejumlah tokoh penting dan figur publik turut hadir dalam puncak peringatan Hari Kanker Sedunia, diantaranya, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin; Ketua Yayasan Kanker Indonesia, Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono, SpPD-KHOM, FINASIM; Shahnaz Haque; Indro “Warkop”; Bambang Reguna Bukit atau yang akrab disapa Bams, dan perwakilan MSD Indonesia.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin dalam kata sambutannya mengatakan kanker itu strateginya harus dideteksi dini. Kalau kanker bisa terdeteksi dini, dengan teknologi yg ada sekarang survivability rate-nya (tingkat keselamatan) tinggi. Kalau ketahuan terlambat, penderitaannya besar. Jadi, tolong promosi agar masyarakat bisa melakukan deteksi dini kanker. Jangan buat mereka takut.
“Perubahan sosial ini yang butuh upaya bersama. Kalau deteksi dini kanker itu dilakukan maka 80% cerita sedih dan kematian akan jauh berkurang. Jadi jangan takut untuk periksa dini,” ujar Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan tertulisnya Senin (5/2/2024).
Adanya kesenjangan dalam pemahaman dan pengobatan kanker menjadi salah satu tantangan besar dalam melawan penyakit mematikan ini. Beberapa kesenjangan yang lekat di masyarakat diantaranya, masih banyaknya informasi yang salah mengenai kanker, keterlambatan dalam penanganan kanker, hingga masih adanya penolakan dari pasien maupun keluarga dalam menjalani pengobatan kanker.
Penolakan berobat masih sering terjadi karena ketidaktahuan pasien yang menyebabkan sebagian besar kasus datang pada stadium lanjut. Kementerian Kesehatan memperkirakan bahwa lebih dari 70% pasien kanker didiagnosis pada stadium lanjut. Senada itu, berdasarkan jurnal yang dirilis oleh Jurnal Kedokteran Indonesia pada tahun 2021, 86% pasien kanker mengalami keterlambatan pengobatan.
Ketua Yayasan Kanker Indonesia, Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono, SpPD-KHOM, FINASIM mengungkapkan, “Seseorang yang didiagnosis kanker tentunya merasakan pergolakan emosi yang sangat berat. Untuk itu, dibutuhkan dukungan dan kebersamaan dari keluarga dan lingkungan sekitar. Setiap tindakan kecil kita, mulai dari peningkatan pemahaman diri, memberikan dukungan aktif, hingga keterbukaan terhadap perawatan yang inovatif memiliki dampak besar dalam memberikan perawatan terbaik bagi mereka yang sedang berjuang. Dengan membekali diri dengan informasi yang tepat, diharapkan pasien bisa mendapatkan penanganan dengan cepat dan tepat, sehingga dapat mengurangi dampak dari penyakit. Apalagi, saat ini pengobatan inovatif untuk kanker juga sudah tersedia di Indonesia.”
Mendukung upaya perluasan edukasi kanker, dan dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia, MSD Indonesia berkolaborasi dengan Yayasan Kanker Indonesia menyelenggarakan pameran karya seni bertajuk “Close the Care Gap” sejak 2-4 Februari 2024 di Indonesia Design District, PIK 2. Pameran ini menampilkan lebih dari 150 karya seni dari penyintas kanker, mulai dari lukisan, tipografi, foto, dan karya seni lainnya, guna menghadirkan cerita perjalanan para pejuang kanker.
Selain pameran karya seni, terdapat rangkaian seminar dan talkshow edukasi – mulai dari mengenal jenis, cara mendeteksi kanker, dan tes penunjang untuk diagnosa kanker, hingga informasi seputar pengobatan kanker yang salah satunya adalah pengobatan inovatif yang telah tersedia di Indonesia. Salah satu terapi inovatif kanker adalah imunoterapi, yang menggunakan sistem kekebalan tubuh sendiri untuk melawan sel-sel kanker.
“MSD Indonesia berkomitmen untuk terus mendorong perluasan edukasi terkait kanker guna menghilangkan kesenjangan informasi di masyarakat. Dengan langkah-langkah inovatif, kami berupaya menjembatani pemahaman masyarakat tentang penyakit dan pengobatan kanker. Semua ini kami lakukan dengan harapan dapat memberikan kontribusi positif dalam perjuangan melawan kanker dan meningkatkan kualitas hidup para pasien,” jelas George Stylianou, Managing Director, MSD Indonesia. (FA)