Dalam rangka, melanjutkan kesuksesan dari Program Pesantren Sehat Hijau Berdaya yang terselenggara sejak 2020 atas kerja sama Kementerian Agama Republik Indonesia dan Unilever Indonesia, kali ini juga turut dilakukan acara penandatanganan nota kesepahaman yang akan mengawali babak baru dengan target jangkauan dua kali lipat dari tahun sebelumnya yaitu dua juta santri/santri putri di berbagai wilayah Indonesia.
Adapun, peresmian kelanjutan kolaborasi yang dilakukan Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta ini turut dihadiri oleh Wakil Menteri Agama RI, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf dan Plt. Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama RI, Komisaris Independen dan jajaran Direksi Unilever Indonesia, Pengasuh Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, serta lebih dari 1.200 santri/santri putri.
Sejak awal pelaksanaannya, Program Pesantren Sehat Hijau Berdaya bertujuan memperkuat peranan Pesantren sebagai pusat bertumbuhnya agents of change yang mampu berkontribusi pada kemaslahatan umat dan kemajuan bangsa.
KH. Saiful Rahmat Dasuki, S.IP., M.Si., Wakil Menteri Agama Republik Indonesia mengatakan pesantren secara konsisten telah mendidik jutaan santri hingga ke pelosok negeri dan melahirkan para ulama dan kyai yang memiliki kedalaman ilmu agama yang mumpuni. Sebagai lembaga pendidikan Islam, Pesantren memegang peran penting dalam membentuk karakter dan akhlak generasi muda, yang mencakup aspek kesejahteraan fisik, emosional, sosial, dan intelektual mereka.
“Dalam era modern ini, kita menyadari perlunya penyesuaian dan inovasi untuk menjadikan Pesantren sebagai tempat yang tidak hanya menawarkan pendidikan agama, tetapi juga lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak secara holistik,” kata KH. Saiful Rahmat Dasuki dalam keterangan tertulisnya Jumat (16/2/2024).
Nurdiana Darus, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia menanggapi, “Unilever Indonesia telah tumbuh bersama masyarakat Indonesia selama lebih dari 90 tahun. Salah satu komitmen kami adalah mendukung terciptanya generasi masa depan yang lebih sehat, peduli lingkungan, dan berdaya melalui berbagai kemitraan, termasuk tentunya dengan Pemerintah dan institusi pendidikan. Pesantren menjadi salah satu lembaga strategis dalam mewujudkan komitmen ini karena kami percaya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dapat terlahir dari ribuan Pesantren di berbagai wilayah nusantara yang hingga kini tercatat menaungi 4,85 juta santri/santri putri atau kurang lebih 10% dari jumlah pelajar di Indonesia .”
Untuk itu, bersinergi dengan Kementerian Agama RI, Unilever Indonesia menggelar Program Pesantren Sehat Hijau Berdaya sejak 2020 guna meningkatkan kualitas hidup santri/santri putri beserta seluruh komunitas Pesantren melalui tiga pilar utama, yaitu: Kebersihan dan Kesehatan, Nutrisi, dan Pengelolaan Lingkungan.
Penandatanganan nota kesepahaman hari ini akan semakin memperkuat kolaborasi untuk mendukung pemberdayaan Pesantren hingga lima tahun ke depan.
Nantinya, Program Pesantren Sehat Hijau Berdaya juga berfokus pada upaya pengembangan usaha dan ekonomi berbasis masyarakat melalui pelatihan kewirausahaan dan digitalisasi. Sementara, guna mendorong kiprah para santri putri di tengah lingkungan Pesantren maupun masyarakat, program ini turut mendukung pemberdayaan perempuan melalui pelatihan upskilling yang bertujuan menajamkan berbagai keterampilan yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan potensi diri.
Selain peresmian kerja sama, kali ini juga dilakukan pula kegiatan pemeriksaan dan konsultasi kesehatan, pemeriksaan gigi dan mulut, booth edukasi mengenai perawatan diri dan gizi seimbang, hingga penyerahan dukungan berupa produk kebersihan dan kesehatan, bantuan dana pendidikan untuk Duta Santri, serta alat penunjang pendidikan untuk Pesantren.
“Insya Allah program ini dapat senantiasa menjadi salah satu perwujudan dari komitmen Unilever Indonesia untuk saling bersinergi melahirkan berbagai bentuk kebaikan bersama semua pihak. Khususnya dalam membantu melahirkan generasi masa depan yang bertaqwa, berkualitas dan bermartabat yang Insya Allah akan menjadi pelopor perubahan bagi masa depan yang lebih baik,” tutup Nurdiana. (FA)