Besarnya kontribusi emisi dari sektor transportasi bisa dipahami dari melonjaknya kendaraan bermotor selama dekade terakhir. Kondisi ini pun mendorong Indonesia untuk merevisi target pengurangan emisinya, yang digariskan dalam Enhanced NDC, yaitu dari 29% menjadi 31,89% tanpa dukungan internasional dan 41% menjadi 43,20% dengan dukungan
internasional pada tahun 2030.
Disisi lain, universitas memiliki peran besar dalam upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Keyakinan ini lah yang mendorong Utomo Chargeplus, sebuah perusahaan penyedia layanan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dengan jaringan terbesar di Asia Tenggara, bekerjasama dengan Universitas BINA NUSANTARA
(BINUS) dalam mempromosikan salah satu pilar SDGs, yakni mobilitas bersih dan ramah lingkungan, di kalangan kampus.
Rupanya, kerjasama ini terlihat dari instalasi SPKLU Utomo Chargeplus yang terpasang di Kampus BINUS dan diresmikan langsung oleh Managing Director Utomo Chargeplus, Anthony Utomo, serta , Dr. Nelly, S.Kom., M.M.,
CSCA, selaku Rektor Universitas BINA NUSANTARA.
Lebih dari itu, inisiatif pemasangan infrastruktur kendaraan listrik di lingkungan kampus merupakan upaya memasifkan SPKLU sehingga diharapkan minat masyarakat, khususnya generasi muda, beralih ke kendaraan listrik pun semakin tumbuh. Utomo Chargeplus memasang teknologi pengisian menengah (medium charging) dengan daya keluaran mulai 7 Kw hingga 22 kW.
Kolaborasi Utomo Chargeplus dan BINUS menawarkan seamless experience bagi BINUS dalam menikmati teknologi SPKLU di Indonesia bahkan Asia Tenggara.
Selain di Kampus BINUS, teknologi SPKLU serupa juga dipasang di gedung perkantoran Thamrin Nine Tower Jakarta hingga gedung perbelanjaan AEON Mall Deltamas, dan masih
banyak lokasi lainnya di seluruh Indonesia.
“Sektor transportasi menyumbang sekitar 27% emisi nasional di mana sekitar 90% nya dihasilkan oleh subsektor transportasi darat. Karenanya, aksi beralih ke kendaraan listrik menjadi sangat penting. Utomo Chargeplus sangat mengapresiasi inisiaitif Kampus BINUS
memasang SPKLU sebagai fasilitas pengisi daya kendaraan listrik bagi Binusian,” tutur Anthony Utomo, Managing Director Utomo Chargeplus, di acara peresmian instalasi SPKLU Utomo Chargeplus yang terpasang di Kampus BINUS Bekasi Senin (5/8/2024).
“Peta Jalan Net-Zero Emission (NZE) Indonesia untuk Sektor Energi 2060 mengamanatkan bahwa tingkat emisi sektor transportasi pada tahun 2060 tidak boleh melebihi 52 juta ton
CO2,” sambung Dharsono Hartono, Ketua KADIN Net Zero Hub yang turut hadir dalam acara tersebut.
Bagi BINUS sendiri, adanya fasilitas SPKLU Utomo Chargeplus ini memainkan peran yang besar dalam menarik minat Binusian beralih ke kendaraan listrik serta bersama-sama
melakukan aksi dekarbonisasi di sektor transportasi.
“Kami di BINUS University sangat menyambut baik kerjasama dengan Utomo Chargeplus dalam upaya mempromosikan mobilitas ramah lingkungan di kalangan kampus. Sebagai
institusi yang berkomitmen terhadap inovasi dan keberlanjutan, kami melihat inisiatif ini sebagai langkah penting dalam mendukung transisi penggunaan energi baru terbarukan di Indonesia. Teknologi pengisian daya kendaraan listrik yang ditawarkan oleh Utomo
Chargeplus tidak hanya akan memberikan manfaat langsung bagi komunitas Binusian, tetapi juga mendukung tujuan nasional dalam mencapai Net Zero Emissions pada tahun 2060. Kami senang dapat berkolaborasi dengan Utomo Chargeplus dan berharap kerjasama ini dapat
menjadi contoh nyata dalam memajukan teknologi hijau di Indonesia.” ucap Dr. Nelly S. Kom., M.M., Rektor BINUS University
Pengoperasian SPKLU Utomo Chargeplus di Kampus BINUS tentu merupakan bentuk dukungan akselerasi ekosistem infrastruktur kendaraan listrik mewujudkan transisi energi di
Indonesia.
“Kerjasama BINUS dengan Utomo Charge+ merupakan salah satu tujuan dari visi kami, yaitu Fostering and Empowering the Society in Building And Serving the Nation, salah satunya adalah untuk memajukan program SDG’s. Program ini juga mendukung inisiatif pemerintah dalam mencapai Net Zero Emissions pada tahun 2060,” tutup Francis Budiraharja Santoso, Managing Director BINA NUSANTARA. (FA)
Comment