Secara umun citarasa kuliner tidak hanya berbicara soal bahan dan bumbu masakan yang khas, tapi juga lekat dengan budaya dan tradisi yang tercermin dalam setiap hidangan.
Terkait itu, sebagai bagian dari kampanye Ahlinya Buat Citarasa, ABC kembali mempersembahkan acara ‘Ngobrol Baik Bareng ABC’ (NBBA) untuk mengajak para sahabat jurnalis mengeksplorasi rasa dan menguji kepekaan terhadap sensasi citarasa. Melalui NBBA kali ini, ABC juga membawa pesan untuk mengajak masyarakat terus membuka wawasan dan semakin menghargai kekayaan citarasa, sekaligus menekankan dedikasi ABC dalam menciptakan citarasa makanan yang otentik dan kaya rasa bersama Indonesia selama hampir 50 tahun.
Andrew Hallatu, Head of External Communication ABC Indonesia mengatakan NBBA hadir sebagai ajang berbagi ilmu dan wawasan yang diinisiasikan ABC secara berkala, sebagai bagian dari peran aktif ABC untuk terus meningkatkan pengetahuan dan wawasan seputar produk pangan dan perkembangan industri kuliner di Indonesia, bersama narasumber yang kompeten dan kredibel,” jelas Andrew Hallatu diacara acara ‘Ngobrol Baik Bareng ABC’ (NBBA) saat ditemui di Merah Delima Resto, Kebayoran Jakarta Rabu (4/12/2024).
“Pada edisi NBBA akhir tahun ini, kami mengambil tema Edukasi Citarasa, yang akan mengupas berbagai sisi dari rasa dan kaitannya dengan fungsi panca indera kita dalam merespon sensasi citarasa yang dihasilkan. Hal ini sejalan dengan tagline ABC, Ahlinya Buat Citarasa dan bersama-sama mengajak setiap orang untuk juga jadi ahlinya buat citarasa,” imbuhnya.
Indra Ishak, Head of Research & Development ABC Indonesia menjelaskan, “Pengalaman citarasa yang utuh, tidak hanya melibatkan lidah, tetapi juga mata, hidung, telinga dan sentuhan. Penampilan makanan, suara saat mengunyah, aroma yang menggugah selera, dan tekstur di lidah semuanya bekerja sama menciptakan sensasi citarasa rasa yang lengkap. Setidaknya lidah manusia memiliki ribuan reseptor rasa, yang memungkinkan kita mendeteksi empat rasa dasar, yaitu manis, asin, asam, pahit. Selain keempat rasa dasar ini, terdapat rasa kelima yaitu rasa gurih atau biasa dikenal dengan umami. Rasa gurih/umami didapat dari kandungan asam amino glutamat yang biasa ditemukan terutama di bahan-bahan makanan berprotein tinggi. Rasa gurih memiliki keunikan untuk meningkatkan rasa tanpa bergantung pada tambahan garam atau gula berlebih.”
Kecap, Umami dan Citarasa Otentik
Dari Sabang sampai Merauke, setiap daerah memiliki rasa makanan khas yang kaya akan rempah, bumbu, dan teknik masak yang telah diwariskan turun-temurun. Salah satu elemen penting dalam kuliner Indonesia adalah bumbu dan bahan pelengkap yang mampu meningkatkan cita rasa, seperti kecap manis.
Roby Bagindo, Food Enthusiast sekaligus founder MasakTV, berbagi pengalamannya menjelajahi
berbagai kuliner Indonesia. “Dalam perjalanan berkeliling mencoba berbagai kuliner ikonik nusantara, saya menemukan bahwa kecap merupakan salah satu bagian dari bumbu dapur yang sudah sangat melekat dengan lidah masyarakat Nusantara, terutama digunakan sebagai bahan untuk meningkatkan rasa manis gurih. Mulai dari hidangan goreng, kuah, sambal sampai bakar, seperti nasi goreng, pindang bandeng, ikan bakar, siomay, bakmi, bubur ayam, gado-gado, hingga beragam jenis sate, banyak menggunakan kecap manis sebagai peningkat citarasa yang menggugah selera. Tak heran kita bisa menemukan kecap manis di setiap rumah tangga, warung makan, sampai restoran bintang lima sekalipun.”
Kecap memegang peran penting dalam membentuk budaya kuliner Nusantara, dengan sejarah yang panjang dibelakangnya. “Awalnya pedagang Tiongkok membawa kecap dan bahan bakunya yakni kedelai pada saat singgah di Nusantara. Tapi dulunya hanya kecap asin, lalu kemudian mulai diadaptasikan dengan selera atau palet rasa orang Nusantara, dengan cara menambahkan gula merah untuk mendapatkan teksturnya yang lebih kental dan memberikan sensasi rasa manis yang gurih.”
Menurut Bondan Winarno pada bukunya yang berjudul Kecap Manis: Indonesia’s national condiment sebenarnya tidak ada sejarah yang pasti kapan kecap manis masuk ke Indonesia. “Tapi yang pasti kecap manis sudah menjadi bagian yang membentuk identitas budaya kuliner dan citarasa makanan Nusantara,” tambah Roby.
“ABC percaya bahwa sensasi citarasa terbaik selalu dimulai dengan produk terbaik, yang melibatkan dedikasi dan konsistensi dalam proses pembuatannya. Karenanya, selama hampir 50 tahun, setiap tetes kecap manis ABC secara konsisten diproduksi secara presisi oleh para ‘soy master’ kami, menggunakan bahan berkualitas tinggi, melalui dua kali proses fermentasi dan teknik penyaringan menggunakan kain otentik untuk menjaga keunggulan rasa dan kualitas produk yang terjamin,” ungkap Indra.
Kampanye ‘ABC – Ahlinya Buat Citarasa’ hadir untuk merayakan dedikasi dari setiap ‘ahli’ untuk menciptakan citarasa yang otentik, serta menjaga dan meneruskan warisan kuliner ini dalam menemani masyarakat semakin jadi ahlinya buat citarasa bersama ABC, di mana pun dan kapan pun,” tutup Andrew. (FA)
Comment