by

GSK dan Kemenkes RI Berkolaborasi Dorong Inovasi Kesehatan di Indonesia

Indonesia dengan populasi lebih dari 279 juta jiwa, memiliki tantangan kesehatan besar terkait prevalensi penyakit menular dan tidak menular. Penyakit menular menyumbang 21% angka kematian, sementara 73% disebabkan oleh penyakit tidak menular. Oleh karena itu, terdapat peluang untuk mengalihkan fokus dari pembiayaan pengobatan penyakit ke investasi kesehatan melalui pencegahan, diagnosis, dan pengobatan dini, yang dapat memperbaiki sistem kesehatan dan mengurangi biaya perawatan di masa depan.

Seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh mengalami penurunan yang membuat lansia lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Oleh karena itu, vaksinasi menjadi salah satu upaya penting untuk melindungi mereka dari penyakit yang dapat dicegah, seperti infeksi pernafasan bawah oleh Respiratory Syncytial Virus(RSV-LRTD), penyakit cacar api atau dikenal dengan Shingles/Herpes Zoster, dan Influenza.

Dalam rangkaian acara Kongres Dunia tentang Kesehatan Paru (World Lung Congress) di Bali, GSK Indonesia, GSK Global Health, dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) membahas potensi kemitraan dan kolaborasi dalam memperluas akses dan inovasi layanan kesehatan di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan angka harapan hidup rata-rata masyarakat Indonesia, agar dapat melampaui rata-rata global, serta meningkatkan posisi Indonesia dari sisi Indeks inovasi untuk sektor kesehatan.

Selain vaksinasi, GSK juga mendukung pencegahan terhadap perburukan penyakit melalui terapi inovatif seperti pengobatan untuk pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) dan Asma, yang diharapkan dapat menekan angka rawat inap dan mengurangi biaya ekonomi akibat komplikasi penyakit pernapasan tersebut.

Seiring dengan upaya mencegah penyakit menular melalui vaksinasi, tantangan besar masih dihadapi juga oleh para penyintas tuberkulosis (TB) yang sering mengalami penyakit paru kronis terkait TB dikenal dengan Post TB-Lung Disease (PTLD).

Menurut WHO, dari hampir 66 juta orang yang berhasil selamat dari TB antara tahun 2000-2020, lebih dari setengahnya mengalami dampak jangka panjang seperti PTLD, yang menjadi salah satu penyebab utama penyakit paru kronis. Kondisi ini menurunkan kualitas hidup pasien dengan gejala gangguan pernapasan dan masalah psikososial.

Oleh karena itu, pencegahan melalui vaksinasi untuk mengurangi risiko infeksi tambahan pada pasien dengan PTLD, seperti vaksin Herpes Zoster dan RSV penting untuk membantu meningkatkan kualitas hidup dan mengoptimalkan sumber daya pelayanan kesehatan dalam penanganan tuberkulosis.

Pengembangan vaksin inovatif adalah langkah penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, namun hal ini harus diiringi oleh sistem pendukung yang kuat agar inovasi tersebut dapat diimplementasikan secara luas dan efektif. Salah satu upaya untuk meningkatkan kapabilitas peneliti lokal di bidang kesehatan melalui kemitraan dari GSK Global Health untuk platform Open Lab Foundation, yang memberikan akses fasilitas, pelatihan internasional, serta mendorong kolaborasi ilmiah.
Platform ini juga membuka peluang uji klinis guna mempercepat pengembangan solusi kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.Pemerintah memiliki peluang besar untuk memperkuat upaya ini dengan melanjutkan pembelajaran dari pandemi, termasuk peningkatan laju vaksinasi untuk orang dewasa dengan mempermudah akses vaksin bagi masyarakat.

Manish Munot, General Manager & Presiden Direktur GSK Indonesia, menjelaskan GSK berambisi untuk terus memberikan dampak positif kesehatan pada lebih dari 2,5 miliar pasien di seluruh dunia. Kontribusi terbaik yang dapat GSK berikan dalam mencegah dan mengubah perjalanan penyakit adalah melalui inovasi.

“Itulah mengapa di GSK, kami mengembangkan portofolio vaksin terluas di industri untuk membantu melindungi semua tahapan kehidupan, mulai dari anak-anak hingga usia lanjut,” jelas Manish Munot dalam keterangan tertulisnya Selasa (24/12/2024).

Dia menambahkan untuk memberikan dampak positif ini, GSK Indonesia kami sudah meluncurkan setidaknya satu inovasi produk setiap 6 bulan sepanjang 2024 untuk memperluas akses terhadap obat-obatan dan vaksin inovatif bagi pasien, termasuk pengobatan untuk PPOK dan Asma, percepatan ketersediaan vaksin inovatif untuk pencegahan penyakit menular pada semua usia, khususnya untuk kelompok rentan beresiko tinggi seperti lanjut usia(lansia), pasien dengan riwayat penyakit penyerta atau kondisi imunokompromais.

“Harapannya, masyarakat Indonesia dapat memiliki akses yang setara terhadap inovasi seperti di negara maju untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik dan dapat menua dengan sehat,” imbuhnya.

Transformasi Kesehatan Indonesia kini semakin dekat untuk diwujudkan. Untuk mencapai visi ini, kolaborasi yang erat antara pemerintah, pembuat kebijakan, industri, dan akademisi menjadi kunci utama. Bersama, kita dapat membangun masa depan yang lebih sehat untuk Indonesia, karena kesehatan bukan hanya kebutuhan pribadi, tetapi juga menjadi dasar utama untuk mencapai kesejahteraan bangsa. (FA)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed