by

12 Perusahaan Siswa Inovatif Siap Bersaing Tampilkan Solusi Bisnis Hijau dan Berkelanjutan

Pada Sabtu (21/6), Prestasi Junior Indonesia (PJI) dengan dukungan Zurich Indonesia, Z Zurich Foundation, The Starbucks Foundation, dan Starbucks Indonesia, kembali menggelar ajang tahunan PJI Company of the Year Competition di Kota Kasablanka, Jakarta.

Kabarnya, kompetisi puncak ini menjadi panggung bagi 12 perusahaan siswa SMA dan SMK terbaik dari 16 kota/kabupaten di Indonesia untuk menampilkan inovasi bisnis berbasis keberlanjutan mereka, serta memperebutkan kesempatan mewakili Indonesia di ajang wirausaha tingkat Asia Pasifik di Seoul, Korea Selatan, tahun depan.

Sebelumnya, para pelajar telah memperoleh pengalaman praktis mendirikan dan mengelola perusahaan riil di sekolah mereka melalui Junior Achievement (JA) Company Program (Student Company). Tahun ini, program memperkenalkan pendekatan design thinking dan project management untuk memperkuat keterampilan berpikir kritis, kepemimpinan, serta kolaborasi.

Pribadi Setiyanto, Chairman of the Executive Board Prestasi Junior Indonesia menuturkan siswa perlu didorong untuk memaknai peran wirausaha sebagai agen perubahan sosial dan lingkungan.

“Saat tantangan global makin kompleks, edukasi kewirausahaan harus lebih luas dari sekedar membuat produk atau menjalankan bisnis. Pola pikir bisnis siswa perlu dilatih untuk meghadirkan solusi yang mengedepankan tanggung jawab sosial, keberlanjutan, dan kesiapan menghadapi dunia di masa depan,” ujar Pribadi Setiyanto diacara PJI Company of the Year Competition saat ditemui di Mall Kota Kasablanka, Jakarta.

Usut punya usut, selama 10 bulan program berjalan (Agustus 2024 Juni 2025), 1.549 siswa dari 60 SMA dan SMK di seluruh Indonesia mulai dari Medan, Jakarta, Yogyakarta, Makassar hingga Jayapura telah berhasil mendirikan 60 bisnis riil. Total omzet yang dihasilkan secara kolektif mencapai Rp 525 juta.

Pada kompetisi tahun ini, inovasi bisnis siswa banyak menyoroti isu-isu penting seperti ekonomi sirkular, gaya hidup sehat, dan perubahan iklim. Beberapa di antaranya:

• Uptwone SC (SMAN 21 Jakarta): binder daur ulang dari limbah denim.

• Magnova SC (SMAN 3 Semarang): unpaper towel pengganti tisu sekali pakai dari serat bambu.

• Auterra SC (SMAN 4 Denpasar): pengharum ruangan berbahan limbah kopi dan kayu cendana.

• Youthmind SC (SMKN 11 Bandung): papan permainan edukasi kesehatan mental.

• Lituhayu SC (SMAN 3 Yogyakarta): sampo herbal dari ampas kopi & jahe untuk perawatan kulit sensitif.

Lebih dari itu, keberhasilan program Student Company tidak terlepas dari dukungan jangka panjang para mitra strategis: Zurich Indonesia, Z Zurich Foundation, The Starbucks Foundation, dan Starbucks Indonesia, yang selama tiga tahun terakhir aktif berinvestasi membangun ekosistem pengembangan kewirausahaan muda yang berkelanjutan.

Country Manager Zurich Indonesia, Edhi Tjahja Negara, menegaskan komitmen Zurich Indonesia dalam menempatkan pemberdayaan generasi muda sebagai salah satu fokus utama program tanggung jawab sosialnya. “Bagi Zurich Indonesia, menciptakan masa depan yang lebih cerah berarti membekali generasi muda dengan keterampilan praktis, kepercayaan diri, dan pemikiran adaptif yang mereka butuhkan di dunia yang terus berubah. Lewat Zurich Entrepreneurship Program bersama PJI, kami ingin memastikan bahwa siswa tidak sekadar belajar menjalankan bisnis, tetapi juga memahami bagaimana membangun solusi yang berkelanjutan, tangguh, dan relevan bagi masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu, Chief Operating Officer Starbucks Indonesia, Liryawati, melihat bagaimana kreativitas dan kepedulian lingkungan para siswa sejalan dengan semangat global Starbucks dalam membangun bisnis yang ramah lingkungan dan berdampak sosial. “Melihat ide-ide berkelanjutan yang dihasilkan siswa Indonesia, kami optimis generasi muda mampu menjadi penggerak bisnis hijau masa depan,” tambahnya.

Dengan kombinasi pembelajaran praktis dan tantangan kompetitif, Student Company dan PJI Company of the Year Competition menjadi platform strategis dalam membangun ekosistem wirausaha yang membantu generasi muda untuk adaptif menghadapi dinamika perekonomian global. Selain mengasah keterampilan bisnis sejak dini, program ini juga mendorong siswa merancang solusi komersial yang relevan dengan isu lingkungan, keberlanjutan, dan teknologi. Dengan dukungan berkelanjutan dari berbagai mitra, ajang ini terus mencetak wirausaha muda yang siap membawa perubahan positif bagi masyarakat dan masa depan bangsa. (FA)