by

MUFG Net Zero World 2025 : Danamon dan MUFG Dorong Praktik Keuangan Berkelanjutan

MUFG Bank, Ltd. (“MUFG”) bersama PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”) terus mewujudkan komitmennya dalam mendorong praktik keuangan berkelanjutan dan transisi menuju ekonomi rendah karbon.

Adapun, salah satu komitmen tersebut diwujudkam dalam kegiatan Net Zero School, yang merupakan bagian dari komitmen keberlanjutan MUFG dalam mendukung agenda keberlanjutan nasional dan regional di Asia Pasifik, di Jakarta, Senin (13/10/2025).

Colin Chen, Head of Sustainable Finance, Asia Pacific for MUFG Bank, menjelaskam keberlanjutan kini telah menjadi pilar utama dalam pengambilan keputusan bisnis. Selain itu, konsep Environmental, Social, and Governance (ESG) terus berevolusi sejak era 1980-an dan kini menjadi kerangka kerja komprehensif bagi perusahaan untuk menyeimbangkan aspek finansial, sosial, dan lingkungan.

“Ada tiga elemen dalam ESG saling melengkapi untuk memastikan bahwa perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan, tetapi juga memberi kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan,” jelas Colin.

Dia menambahkan, salah satu pilar penting dalam keberlanjutan adalah pemahaman tentang materialitas, yang kini berkembang menjadi dua pendekatan:

“Dalam konteks global, pendekatan keberlanjutan semakin diperkuat oleh adopsi Sustainable Development Goals (SDGs) dengan target pencapaian di tahun 2030. Tentunya, upaya dekarbonisasi dan transisi juga dipengaruhi dengan situasi unik di berbagai negara. Jika mengarah pada dampaknya tentu kenaikan suhu 0,5 derajat saja sangat berpengaruh pada keberlangsungan ekosistem, baik itu risiko fisik atau dari sisi transisi dalam menuju ekonomi rendah karbon,” papar Colin.

“Risiko terkait iklim mencakup risiko fisik/physical risks akibat dampak langsung perubahan iklim (cth. cuaca ekstrem, kenaikan suhu) dan risiko transisi/transition risks akibat peralihan ke ekonomi rendah karbon karena perubahan kebijakan, teknologi, dan pasar,” imbuhnya.

Pembiayaan Berkelanjutan

Prinsip keuangan berkelanjutan turut menjadi salah satu pendorong utama dalam mengatasi krisis iklim dan mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Konsep ini tidak hanya berkaitan dengan pendanaan proyek ramah lingkungan, tetapi juga mencakup pembiayaan yang mempertimbangkan dampak sosial serta praktik tata kelola yang baik.

“Dalam praktiknya, terdapat berbagai jenis instrumen keuangan berkelanjutan yang saat ini digunakan secara luas,” kata Coli.

Dengan demikian MUFG melihat peluang besar dalam inovasi energi terbarukan, mobilitas listrik, serta bahan bakar rendah karbon, yang akan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di kawasan Asia.

“Kegiatan MUFG N0W 2025 menjadi simbol komitmen berkelanjutan MUFG dan Danamon dalam mendukung agenda Net Zero Indonesia 2060. Melalui kolaborasi lintas sektor dan transfer pengetahuan, kedua institusi ini berupaya menciptakan dampak nyata bagi transisi menuju masa depan yang lebih hijau dan inklusif,” tutup Colin. (FA)

 

 

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed