Sebagai upaya untuk meningkatkan kepedulian pada pelestarian alam dan biodiversitas Indonesia.
Terkait itu, lebih dari dua ribu foto dari berbagai penjuru Indonesia, meramaikan kontes foto tahunan yang diselenggarakan organisasi nirlaba lingkungan, Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN). Selain foto, kontes bertemakan Suara Alam Nusantara ini, juga mengompetisikan video dengan tema yang sama.
Pengumuman pemenang dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Konservasi Kehidupan Liar Sedunia. Kompetisi ini melibatkan fotografer profesional Marrysa Tunjung Sari, aktor dan pegiat alam Ramon Tungka serta musisi Monita Tahalea sebagai juri.
Selain itu, ada juga fotografer senior alam liar Riza Marlon sebagai kurator khusus, yang akan menilai karya berdasarkan keaslian, kekuatan pesan, dan kedalaman visual.
“Foto-foto yang masuk luar biasa. Kami banyak berdiskusi dan berdebatan untuk
menentukan pemenangnya. Karena dalam penilaian, kami sebagai juri tidak hanya melihat visual tapi juga menilai apakah foto tersebut mampu menyuarakan alam dan biodiversitas,” ujar Marrysa, di sela-sela pengumuman pemenang kontes foto dan video saat ditemui di Gramedia Jalma, Blok M, Melawai Jakarta Kamis (4/12/2025).
Dikesempatan yang sama, Ramon Y. Tungka mengatakan pesan yang terkandung dalam foto menjadi salah satu aspek penting dalam proses penilaian. Menurutnya para juri mencoba membaca pesan apa yang ingin disampaikan fotografer sebagai peserta kontes, ketika mengabadikan sebuah momen.
“Ketika sebuah momen berhasil ditangkap, foto itu membawa pesan apa? Apakah membuat kita berpikir ulang, mengevaluasi, atau bahkan memantik kita untuk berbuat lebih baik bagi lingkungan,” kata Ramon.
Tema Suara Alam Nusantara diambil dari sebuah album musik suara yang dirilis oleh YKAN dan tersedia di berbagai platform musik seperti Spotify. Album ini berisikan sepuluh suara dari berbagai wilayah program konservasi YKAN.
“Saat kita melihat sebuah visual, biasanya muncul perasaan tertentu. Karena aku seorang musisi, setiap
kali melihat gambar hutan atau pohon, aku langsung membayangkan seperti apa bunyinya, seolah ada lagu yang cocok untuk suasana itu,” ungkap Monita membagikan pengalaman pertamanya menjadi juri kontes foto dan video dengan YKAN.
Ada delapan pemenang dalam Kontes Foto dan Video Suara Alam Nusantara yang mewakili masing-masing kategori yaitu Lanskap Laut (termasuk bawah laut), Makhluk Laut, Lanskap Drone, Lanskap Non-Drone, Tumbuhan dan Jamur Liar, Satwa Liar, Burung, hingga Masyarakat Adat Indonesia. Sementara untuk video, ada dua pemenang yang mewakili dua kategori: Lanskap dan Potret. Selain pemenang-pemenang tersebut, dipilih juga satu video untuk kategori Favorit Tiktok.
Direktur Komunikasi YKAN Priscilla Christin menyebutkan, foto dan video yang masuk tidak hanya menggambarkan keindahan dan keunikan alam dan biodiversitas di
Indonesia, tapi juga menyiratkan pesan pentingnya perlindungan pada kekayaan alam bangsa kita yang patut diteruskan pada generasi mendatang.
“Ada banyak foto yang menggugah, menimbulkan rasa bangga, memperlihatkan betapa kaya alam dan budaya Indonesia. Namun di sisi lain, dalam kenyataan kita masih menemui praktik-praktik yang membawa resiko pada kerusakan alam itu sendiri,” ujarnya.
Untuk itu Priscilla berharap, melalui kontes seperti ini masyarakat dapat lebih
menyadari kekayaan alam kita dan terinspirasi untuk menjaga kelestariannya bersama. Setelah suara alam disajikan lewat kanal digital, kini visual foto dan video diharapkan
dapat melengkapi pesan yang hendak disampaikan oleh alam.
“Setiap foto dan video adalah ajakan untuk bertindak, agar generasi mendatang tetap dapat menikmati
kekayaan hayati Indonesia. Karena pada akhirnya, menjaga alam berarti menjaga
kehidupan kita kini dan dimasa depan,” pungkasnya. (FA)











Comment