Dalam rangka menyambut Hari Kartini tahun 2023 ini, Nestlé Indonesia kembali menekankan komitmennya dalam mendorong emansipasi perempuan Indonesia dengan menggelar panel diskusi bertema “Lanjutkan Semangat Kartini di Masa Kini”.
Pada kesempatan diskusi kali ini, Nestlé Indonesia memperkuat fokus perusahaan dalam memberdayakan perempuan melalui keterlibatan Nestlé Indonesia dalam mempraktikkan konsep Diversity & Inclusion, keberlanjutan, hingga gizi, kesehatan, dan keafiatan bagi karyawan, mitra, dan konsumennya.
Presiden Direktur Nestlé Indonesia, Samer Chedid mengatakan dalam sambutannya sebagai perusahaan yang bergerak di bidang nutrisi, kesehatan dan keafiatan, kami percaya bahwa pemberdayaan perempuan adalah kunci menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif, termasuk untuk anak-anak Indonesia.
“Kami juga percaya bahwa perempuan memiliki peran yang penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sehingga, penting untuk terus menghidupkan semangat emansipasi dan pemberdayaan perempuan di seluruh kegiatan operasi perusahaan kami,” jelas Samer Chedid diacara Bukber bersama Media saat ditemui di Jakarta Senin (10/4/2023).
Dalam memberdayakan pekerja perempuannya, Nestlé menjalankan Diversity & Inclusion dengan mendorong partisipasi perempuan, khususnya pada posisi kepemimpinannya. Menurut data internal, Nestlé Indonesia memiliki 40% perempuan di posisi kepemimpinan perusahaan hingga Maret 2023 ini, dari rata-rata perempuan yang bergabung dalam manajemen sebuah perusahaan di Asia Pasifik sebanyak 28% . Selain itu, Nestlé juga memberikan kesempatan perempuan Indonesia dalam berbagai bidang, termasuk Science, Technology, Engineering, and Math (STEM), dengan cara menciptakan tempat kerja yang aman dan nyaman bagi semua karyawan terutama perempuan.
Pada bulan Maret lalu, Nestlé mengadakan program kunjungan oleh mahasiswa perempuan, VISIT THE NEST @ Karawang Factory. Program ini bertujuan untuk mengembangkan dan menginspirasi para mahasiswa perempuan di bidang STEM agar berani berpendapat, berkarya, dan berkontribusi di perusahaan manufaktur multinasional tanpa khawatir akan adanya diskriminasi di tempat kerja.
Direktur HR Nestle Indonesia, Fahrul Irvanto menyampaikan, “Nestlé merupakan salah satu perusahaan yang berkomitmen kuat dalam menerapkan kesetaraan gender perempuan. Hal ini telah diakui oleh Gender-Equality Index (GEI) oleh Bloomberg pada 2022, di mana Nestlé mencapai skor keseluruhan sebesar 78%. Hal ini menandai pengakuan inisiatif kami dalam empat tahun ini.”
Nestlé juga memiliki kebijakan Global Parental Policy, mulai dari cuti melahirkan selama 7,5 bulan, fasilitas ruang kerja yang mendukung ibu bekerja, hingga ruang laktasi di seluruh lokasi perusahaan. Selain itu, Nestlé memberikan kesempatan flexi-working arrangement yang memudahkan ibu bekerja untuk mengatur ritme pekerjaan yang harus mereka jalani setiap waktunya.
Di area dukungan untuk nutrisi di Indonesia, perusahaan ini juga merangkul ibu-ibu Indonesia dalam mengedukasi peningkatan status gizi dan kesehatan keluarga, dan mengatasi stunting di Indonesia. Edukasi ini dilakukan melalui program pemberdayaan ibu Indonesia melalui PKK dan Posyandu, ataupun kelompok kerja di tengah masyarakat, serta Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT).
Corporate Nutritionist Nestlé Indonesia Eka Herdiana menyampaikan, “Peran ibu menjadi sangat esensial dalam keberlangsungan tumbuh dan kembang anak. Untuk itu, ibu pun harus cermat dalam memilih asupan yang akan dikonsumsi mereka. Kami, Nestlé Indonesia pun berupaya untuk membantu para ibu dalam memenuhi asupan gizi buah hatinya, salah satunya dengan menyediakan produk makanan yang difortifikasi dengan mikronutrien sebanyak 3,8 miliar.”
Di segi keberlanjutan, Prawitya Soemadijo, Sustainability Director Nestlé Indonesia menjelaskan di mana perempuan memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup. “Oleh karena itu, kami juga mendorong perempuan untuk terlibat dalam berbagai inisiatif keberlanjutan Nestlé di Indonesia. Salah satunya adalah mengajak mereka dalam berpartisipasi dalam Regenerative Agriculture (Pertanian Regeneratif). Harapannya, inisiatif ini dapat terus mengajak perempuan Indonesia dalam memberikan dampak yang baik dan berkelanjutan dalam memerangi perubahan iklim, melindungi lingkungan di Indonesia, serta meningkatkan kesejahteraan kehidupan para petani,” ucap Prawitya.
Untuk mengajak keterlibatan perempuan dalam inisiatif keberlanjutan, Nestlé Indonesia telah bekerja sama dengan para petani perempuan dalam menciptakan sistem pertanian regeneratif. Salah satunya adalah dengan kemitraan bersama mitra petani kopi di Lampung, di mana 23% atau sekitar hampir mencapai 2.500 petani yang tergabung ialah wanita tani. Nestlé secara aktif memberikan pendampingan kepada para mitra petani perempuan melalui program kepemimpinan dan pelatihan tentang perencanaan ekonomi rumah tangga dan pelatihan bisnis. Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para petani.
“Di Nestlé, tujuan perusahaan kami yang paling menginspirasi ditentukan oleh dampaknya terhadap kehidupan. Berbagai inisiatif ini sejalan dengan komitmen kami untuk menjadi BRAND WITH PURPOSE,” tutup Sufintri Rahayu, Corporate Affairs Director, Nestlé Indonesia. (FA)
Comment