by

Pentingnya Teknologi AIS Untuk Mendukung Industri Maritim

BINUS University kembali menambah jumlah Guru Besar tetap dengan
dikukuhkannya Prof. Spits Warnars Harco Leslie Hendric, S.Kom, M.T.I., Ph.D. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Computing, dan menjadi Guru Besar ke dua puluh lima yang dikukuhkan BINUS University.

Kabarnya, upacara pengukuhan diadakan pada (11/8) di Auditorium BINUS @Kemanggisan Campus Anggrek yang dipimpin oleh Ketua Senat dan Rektor BINUS University, Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, M.M. serta dihadiri Dewan Guru Besar BINUS University dan Guru Besar Tamu, Pimpinan BINA Nusantara, keluarga, dan tamu
undangan.

Dalam seremoni pengukuhan Guru Besar tersebut, Prof. Spits memaparkan orasi ilmiah yang menjelaskan peranan Automatic Identification System (AIS) dalam mendukung industri maritim khususnya sumber daya kelautan.

Menurutnya, bahwa literatur penelitian di bidang navigasi AIS masih menarik dan perlu dilakukan penelitian yang lebih mendalam dan komprehensif.

“Keterbatasan dari penelitian serupa sebelumnya menjadi salah satu alasan kenapa penelitian ini penting dilakukan untuk mengeksplor peluang-peluang pada bidangAIS melalui pendekatan ilmu komputer,” tutur Prof. Spits saat ditemui di Jakarta belum lama ini.

Dia menambahkan sistem identifikasi otomatis (AIS) adalah sistem pelacakan otomatis yang menggunakan transceiver di kapal dan digunakan oleh layanan lalu lintas kapal (VTS). Ketika satelit digunakan untuk menerima tanda
tangan AIS, istilah Satelit-AIS (S-AIS) digunakan. Informasi AIS melengkapi radar laut, yang terus menjadi metode utama penghindaran tabrakan untuk transportasi air.

AIS dimaksudkan untuk membantu petugas pengawas kapal dan memungkinkan otoritas maritim untuk melacak dan memantau pergerakan kapal. AIS mengintegrasikan transceiver VHF standar dengan sistem penentuan posisi seperti penerima Global Positioning System, dengan sensor navigasi elektronik lainnya, seperti gyrocompass atau indikator laju belokan.
AIS memiliki keunggulan dalam hal peluang riset yang berkaitan dengan lingkungan hidup karena dapat memperkirakan tingkat polusi udara yang dihasilkan dari lalu lintas kapal laut di suatu perairan. Memperkirakan emisi yang dihasilkan kapal laut,
memperkirakan polusi suara yang dihasilkan oleh lalu lintas kapal laut di pelabuhan, hingga menilai kepadatan lalulintas di perairan.

Sekedar informasi, Prof. Spits memperoleh gelar Ph.D. dari Manchester Metropolitan University dan gelar MTI dari Universitas Indonesia setelah mendapatkan gelar Sarjana dari
Universitas Budi Luhur.

Sejak tahun 1995, ia telah mengajar mata pelajaran ilmu komputer. Ia memperoleh gelar dosen nasional Indonesia yaitu Lektor Kepala (550) sejak tahun 2007, yang diakui sebagai Associate Professor.

Selain itu, dirinya juga mendapatkan beberapa hibah penelitian, seperti Program insentif riset sistem inovasi nasional (SINAS) dari Kementerian
Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia serta insentif artikel di Jurnal Internasional dari direktorat penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.

Untuk diketahui, Prof. Spits telah membimbing dan meluluskan 16 doktor dan saat ini membimbing 20 mahasiswa doktor di bidang Ilmu Komputer.

Lebih dari itu, ia telah menerbitkan 312 publikasi dengan total kutipan di Google Scholar sebanyak 1898 dan h-index=23, termasuk 208 artikel yang terdaftar di Scopus dengan total kutipan di Scopus sebanyak 665 dan h-index=13. (FA)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed