Berdasarkan laporan World Economic Forum: “The Future of Jobs” sebanyak 65% dari anak-anak yang lahir di sekarang akan menghadapi tantangan di mana pekerjaan-pekerjaan di masa mendatang kemungkinan besar adalah pekerjaan-pekerjaan yang belum ada saat ini.
Menangkap fenomena tersebut, CURIOOkids hadir untuk pertama kalinya di Indonesia untuk mengatasi tantangan ini.
Adapun, kehadiran CURIOOkids membantu mengasah potensi anak-anak Indonesia secara optimal dengan membangun berbagai keterampilan, pola berpikir dan learning behaviour, yang nantinya dapat digunakan mereka untuk menghadapi tantangan-tantangan di masa datang.
Paul Blackstone, Global CEO and Founder CURIOOkids mengatakan tantangan masa depan yang akan anak-anak hadapi nanti penuh dengan ketidakpastian. Mengantisipasi itu, anak-anak perlu disiapkan untuk menemukan potensi diri mereka, dengan mengembangkan learning behaviour, agar nantinya mampu membangun masa depan yang sukses.
“Demi mewujudkan itu, pendampingan kepada anak-anak harus dilakukan sekarang dan tak bisa ditunda lagi,” ujar Paul Blackstone diperesmian acara CURIOOkids saat ditemui dikawasan Bintaro, Tangsel Kamis (9/11/2023).
Target CURIOOkids adalah anak-anak berusia dari 4 tahun sampai 12 tahun. Ada 4 filosofi yang dianut oleh CURIOOkids. Pertama, setiap anak itu unik yang memiliki talenta masing-masing. Kedua, setiap anak membutuhkan perkembangan learning behaviour yang spesifik, tidak bisa disama-ratakan. Ketiga, penggunaan Bahasa Inggris membuka ‘pintu’ untuk anak-anak supaya dapat berkomunikasi lebih luas secara efektif di dunia nyata. Keempat, materi pengajaran yang bertujuan untuk mempersiapkan anak-anak agar dapat berhasil secara akademis dan dalam kehidupan sehari-hari.
Dikesempatan yang sama, Kish Gill, President Director CURIOOkids Indonesia menjelaskan CURIOOkids percaya bahwa learning behaviour menjadi kunci krusial agar anak mampu bertahan, dan bahkan sukses menjalani situasi zaman yang terus berubah.
“Learning behavior tersebut dikembangkan oleh CURIOOkids dengan memberikan pendampingan kepada anak-anak dalam mengasah hard skill dan soft skill mereka, antara lain dalam kecakapan berbahasa, penggunakan teknologi digital, pemikiran kreatif, kolaborasi tim, pemecahan masalah, dan berpikir secara kritis,” jelasnya.
Efektivitas kurikulum CURIOOkids juga diakui secara internasional. Salah satu penghargaan internasional yang diraih tahun ini yaitu Edtech Breakthrough Award 2023 dan Creativity Curriculum Solution of the Year 2023 di Amerika Serikat.
Kurikulum komprehensif CURIOOkids Indonesia berfokus pada empat subjek pelajaran utama, meliputi: 1) Desain Kreatif, 2) Teknologi, 3) Wirausahawan; dan, 4) Komunikasi (Bahasa Inggris).
Keempatnya merupakan hard skills penting untuk membentuk fondasi yang menunjang perkembangan anak-anak. CURIOOkids juga mengusung empat metode untuk membangun soft skills anak-anak dalam berkembang, yang antara lain adalah: 1) Cross-Curricular Learning, 2) Project-Based Learning, 3) Experiential Learning, dan, 4) Inquiry-Based Learning.
Kish Gill menambahkan, “Anak-anak yang lebih aktif dan dominan berbicara dibanding para pengajarnya dapat mendorong anak-anak untuk lebih kritis mengajukan lebih banyak pertanyaan agar mereka menciptakan proyek sendiri, bahkan lambat laun anak-anak dapat menyelesaikan masalah yang muncul secara mandiri.” CURIOOkids juga mengimplementasikan praktik secara langsung yang mendorong anak-anak untuk menggunakan seluruh panca indera mereka dalam merasakan, mengalami, dan mengembangkan diri mereka. Jadi, pola belajar yang diterapkan bukan hanya belajar teori atau banyak berdiam di meja.
Dalam hal ini maka CURIOOkids selaras dengan misi Kurikulum Merdeka yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia. Kurikulum Merdeka mencanangkan para pelajar agar mereka lebih condong untuk belajar dari pengalaman-pengalaman dalam mempraktikkan apa yang dipelajari sehari-hari.
Sejalan dengan hal itu, Samanta Elsener, psikolog anak dan keluarga menyampaikan pengaruh motivasi intrinsik dan ekstrinsik pada anak untuk menemukan potensi, mengembangkan learning behaviour, dan mengasah keterampilan esensial.
“Motivasi intrinsik berasal dari kebutuhan dasar psikologis: perasaan kompeten, otonomi dan regulasi diri. Ketiganya saling mempengaruhi dalam mendorong anak-anak untuk melakukan sesuatu. Ketika anak-anak merasa memiliki kendali atas pembelajaran dan perkembangan mereka, mereka lebih cenderung menjadi aktif, antusias, dan fokus mencapai tujuan,” kata Samantha.
Lebih dari itu, motivasi ekstrinsik (proses pengkondisian dari luar diri) juga memiliki pengaruh yang setara besarnya. “Penghargaan dan pengakuan eksternal juga memiliki peran penting dalam memotivasi anak-anak. Ketika merasa diakui, baik oleh orang tua, guru, dan lingkungan sekitar mereka, kepercayaan diri anak-anak pun semakin tumbuh. Adanya motivasi intrinsik maupun ekstrinsik berdampak besar pada perkembangan anak-anak, terutama dalam mengasah hard skill, soft skill dan regulasi emosi, sehingga mereka mampu berprestasi secara akademis, menjalin relasi sosial yang positif, dan lebih lanjut mendorong kesuksesan berkarir saat dewasa nanti,” tambah Samanta.
Studio pertama CURIOOkids Indonesia telah hadir di Bintaro, Tangerang Selatan. Studio kami ini merupakan bagian dari jaringan CURIOOkids global yang sudah tersebar di 7 negara lainnya yaitu Jepang, China, Hong Kong, Thailand, Malaysia, Vietnam dan Oman. CURIOOkids telah berada di lebih dari 40 titik lokasi di 8 negara dan telah mempunyai lebih dari 6.000 anak-anak pelajar sejak tahun 2020.
Studio perdana CURIOOkids Indonesia di Bintaro ini merupakan bangunan empat lantai dengan desain unik. Fasilitas-fasilitas di studio antara lain adalah enam ruang kelas eksklusif berdinding kaca untuk memberikan suasana lapang dan memudahkan pengawasan, furnitur-furnitur yang mempertimbangkan kenyamanan dan keamanan anak-anak, area bermain yang dilengkapi alat-alat edukasi, tech room, area menunggu orang tua, dan sebagainya. (FA)
Comment