by

Produktivitas Meningkat, Petani Trenggalek Binaan Bayer Panen Padi 9,7 Ton

Jawa Timur merupakan salah satu lumbung padi Indonesia. Data Badan Pusat Statistik memperlihatkan posisi Jawa Timur sebagai penghasil padi terbesar pada 2021 dengan jumlah produksi 9,91 juta ton gabah kering giling atau setara dengan 5,69 juta ton beras. Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sendiri menyumbang 12,37 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur.

Terkait itu, sebagai perusahaan global dengan kompetensi di bidang kesehatan dan pertanian dan visi: Health for All, Hunger for None, Bayer membantu peningkatan penghidupan petani Trenggalek dan Tulungagung, Jawa Timur; utamanya menghadapi dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang belum usai.

Khususnya di Trenggalek, inisiatif Bayer melalui program ‘Better Life Farming’ berupa pendampingan teknis agronomi berhasil membawa petani di wilayah ini merayakan panen padi yang mencapai 9,7 ton per hektar. Hadir dalam pelaksanaan panen bersama petani di Desa Ngadirejo, Kecamatan Pogalan, Trenggalek: Jarot Indarto dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) dan Laksmi Prasvita, Head of Communications, Public Affairs, Science and Sustainability Bayer Indonesia.

“Para petani memiliki peran besar dalam membantu memastikan ketersediaan bahan pangan dalam negeri di tengah pandemi Covid-19 yang berpotensi menimbulkan krisis pangan. Melihat peningkatan produksi padi yang cukup signifikan, kami sangat mengapresiasi inisiatif Bayer melalui program ‘Better Life Farming’, yang tak hanya membekali para petani dengan produk pertanian dan teknologi terkini yang dibutuhkan, tetapi juga pembekalan keahlian, akses kepada pasar, keuangan yang diharapkan mampu menambah produktivitas pertanian Indonesia, membangun kelembagaan petani selain juga meningkatkan kualitas hidup para petani,” ujar Jarot Indarto dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) dalam keterangan tertulisnya Jumat (4/2/2022).

Selain tinjauan lahan panen, kunjungan dilanjutkan dengan dialog bersama para petani dan pemilik kios tani yang tergabung dalam Better Life Farming Center (BLFC) di Dusun Kalianyar, Desa Ngunggahan, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung.

BLFC yang menjadi bagian utama dari program ‘Better Life Farming’ adalah kios cerdas pertanian alias “toko serba ada” yang berperan sebagai ekosistem pendukung petani; melibatkan para pengumpul (off-taker), asuransi pertanian, lembaga keuangan (KUR pertanian atau fintech) yang menyediakan akses teknologi agri input, permodalan, serta penyedia layanan drone.

Di Tulungagung, BLFC berhasil memfasilitasi lebih dari 10.000 petani untuk mendapatkan kemudahan akses terhadap pasar (guna menjual hasil lahan), penyuluhan dan pendampingan, produk perlindungan tanaman, serta teknologi baru seperti drone – yang bisa mereka aplikasikan agar proses produksi semakin efisien dan panen meningkat.

“Bahwa peran BLFC di Tulungagung diharapkan bisa menjadi model bagaimana kios cerdas bidang pertanian mampu meningkatkan hasil panen, dan melayani petani, sehingga akhirnya semakin menyejahterakan para petani,” ungkap Jarot.

Diluncurkan pada 2020, program ‘Better Life Farming’ menargetkan pemberdayaan kepada 4 juta petani hingga tahun 2030 di seluruh Indonesia.

Sementara, Kabupaten Trenggalek dan Tulungagung masing-masing memproduksi 119.110 ton dan 235.804 ton gabah kering giling atau setara dengan 68.422 ton dan 135.456 ton beras di tahun 2021. Produksi padi tersebut meningkat hampir 10 persen dibandingkan produksi tahun 2020, dimana Trenggalek tercatat memproduksi 108.445 ton dan Tulungagung 214.398 ton gabah kering giling atau setara dengan 62.296 ton dan 123.160 ton beras.

Di Trenggalek, program Better Life Farming telah berhasil memberdayakan lebih dari 8.000 petani yang tersebar di tujuh kecamatan.

Laksmi Prasvita, Head of Communications, Public Affairs, Science and Sustainability Bayer Indonesia, mengatakan Bayer memahami peran krusial para petani selaku garda terdepan penyedia bahan pangan nasional.

“Karenanya, di tengah pandemi Covid-19, kami menaruh perhatian semakin besar pada peningkatan kualitas dan kesejahteraan hidup mereka,” kelas Laksmi Prasvita.

“Harapan kami, program ‘Better Life Farming’ turut mendukung peningkatan kualitas hidup para petani sehingga mereka bisa terus berkontribusi positif bagi industri pertanian Indonesia,” pungkasnya.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed