by

Plastic Reborn 3.0 : Perkuat Ekosistem Pengelolaan Sampah Di Pesisir Lombok Dan Makassar

Persoalan sampah masih menjadi momok di negeri ini. Melihat kondisi tersebut, Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) didukung The Coca-Cola Foundation kembali menjalin kemitraan bersama Ancora Foundation serta Plastic Bank Indonesia dan MallSampah sebagai mitra pelaksana dalam fase baru dari program “Plastic Reborn 3.0” yang bertujuan untuk mencari solusi terhadap permasalahan sampah plastik di Indonesia.

Melalui Plastic Reborn 3.0, kemitraan ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem pengumpulan sampah melalui pemberdayaan pengumpul sampah informal.

Lebih dari itu, Plastic Reborn 3.0 berupaya memberdayakan dan meningkatkan taraf hidup dari para pekerja sampah, yaitu pemulung dan pengepul di wilayah pesisir Indonesia yang meliputi Lombok dan Makassar, melalui pemanfaatan teknologi seperti aplikasi pengumpulan sampah yang memungkinkan pengumpul sampah untuk melakukan pencatatan, pelacakan, dan pemantauan data daur ulang sehingga dapat meningkatkan kapasitas pengumpulan dari pekerja sektor informal. Plastic Reborn 3.0 didanai oleh The Coca-Cola Foundation, dimana Coca-Cola Foundation Indonesia akan memantau implementasi dana hibah tersebut di Indonesia.

Yang menarik, Ancora Foundation bersama dengan mitra pelaksana yaitu Plastic Bank Indonesia dan Mall Sampah dalam program Plastic Reborn 3.0 telah berhasil mengumpulkan lebih dari 14 juta – atau setara dengan 293 ton, botol plastik PET dari wilayah Lombok dan Makassar. Plastic Bank Indonesia dan MallSampah juga telah memberikan pelatihan dan pendampingan intensif kepada 436 pemulung dan pengepul untuk mengakselerasi adopsi teknologi di bidang pengelolaan sampah, serta meningkatkan kapabilitas pengelolaan sampah kemasan plastik pasca konsumsi.

Triyono Prijosoesilo, Ketua Pelaksana Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) mengungkapkan, Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) bersama Ancora Foundation sebagai mitra terus berupaya mewujudkan ekosistem pengelolaan sampah yang kuat di Indonesia. Melalui inisiatif Plastic Reborn 3.0, para pemulung dan pengepul mendapatkan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas lewat penggunaan teknologi yang mampu mengoptimalkan kinerja pengumpul sampah, serta menerima berbagai program pengembangan masyarakat.

“Selain itu, melalui program ini juga mendorong terbentuknya sistem persampahan dan pendaurulangan yang efisien, khususnya agar wilayah pesisir Lombok dan Makassar dapat terhubung dengan infrastruktur daur ulang yang  dibutuhkan,” ujar Triyono dalam acara  program “Plastic Reborn 3.0 yang disiarkan secara virtual Selasa (16/11/2021).

Perpaduan kapabilitas antara Plastic Bank Indonesia dan MallSampah sebagai mitra pelaksana program Plastic Reborn 3.0 menawarkan solusi transparansi, pemantauan, peningkatan kapasitas, dan adopsi solusi teknologi untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang menyeluruh di wilayah pesisir. Dengan bantuan teknologi, kini pemulung dapat memantau jadwal, data transaksi, jumlah dan frekuensi transaksi jual beli, serta total kemasan botol pasca konsumsi yang telah dikumpulkan. Adanya peran dan kolaborasi tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan pemulung dan masyarakat yang terlibat dalam program tersebut.

Adi Saifullah Putra CEO dan Founder MallSampah mengungkapkan rasa antusiasnya dapat kembali terpilih dalam program Plastic Reborn.

“Kami telah membekali sejumlah pemulung dan pengepul dengan aplikasi yang dapat memperlancar proses pengumpulan sampah. Dengan aplikasi ini, mereka dapat memilih pesanan mana yang akan diambil dan mencatat semua kegiatan, penjualan serta pendapatan mereka ke dalam sistem. Aplikasi ini juga mengintegrasikan pembayaran elektronik meliputi sistem top up untuk para pengumpul sampah. Selain mencatat rincian botol plastik PET yang dikumpulkan, aplikasi ini juga dapat menghubungkan pembeli dengan pendaur ulang. Melalui inisiatif ini, kami berupaya untuk mengenalkan transparansi dan kemudahan dalam melakukan pelacakan  proses daur ulang, dimana kedua hal tersebut sejalan dengan misi kami untuk mendigitalisasi sektor informal,” pungkas Adi Saifullah.