Di tengah situasi ketenagakerjaan yang sarat tantangan di Indonesia akibat pandemi global, Orbit Future Academy (OFA) berkolaborasi dengan mitra teknologi global demi terus berupaya menghadirkan solusi nyata dan transformatif bagi pendidikan Indonesia.
Pada kesempatan ini, Orbit Future Academy meluncurkan program pelatihan Cloud Computing “AWS re/Start” gratis di Indonesia untuk meningkatkan keterampilan individu di industri teknologi.
Adapun, AWS re/Start dirancang untuk mendukung individu dengan sedikit atau tanpa pengalaman teknologi. Peserta program akan dilengkapi dengan keterampilan komputasi awan, bimbingan karir, pendampingan penyusunan ikhtisar karir, dan dukungan wawancara dengan calon pemberi pekerjaan di perusahaan lokal. Orbit menargetkan tiga kategori pekerja sebagai sasaran program ini di Indonesia:
1. Mereka yang belum memiliki pekerjaan tetap dan sedang mencari pekerjaan, dengan pengalaman minimal dua tahun di pekerjaan atau karir sebelumnya.
2. Para pekerja paruh waktu (freelance).
3. Mereka yang saat ini berkarir di bidang yang bukan merupakan latarbelakang / keahlian utamanya dan ingin meningkatkan kualitas kompetensi demi jenjang karir yang lebih baik menuju Industri 4.0.
Pelatihan-ulang angkatan kerja Indonesia merupakan respon dan dukungan bagi meningkatnya kebutuhan talenta-talenta digital akibat pertambahan lapangan pekerjaan seiring dengan digitalisasi beberapa sektor industri utama di Indonesia.
Program ini sejalan dengan arahan umum dari Presiden Indonesia, Joko S. Widodo, untuk fokus pada pengembangan talenta digital yang akan mendukung Indonesia pada era Industri 4.0.
Dengan dukungan mentor profesional dan instruktur terakreditasi, peserta mendapatkan dasar pengetahuan komputasi awan yang akan mendukung mereka dalam menjalankan pekerjaan komputasi awan tingkat dasar. Pelatihan ini mencakup pengembangan keterampilan pemrograman, jaringan, keamanan, dan basis data relasional melalui proses pembelajaran berbasis skenario dunia nyata, lab praktik, dan penugasan. Pada akhir program, lulusan akan memiliki keterampilan teknis, keterampilan komunikasi, keterampilan pengelolaan diri, dan akan dipersiapkan untuk mendapatkan sertifikasi AWS Certified Cloud Practitioner (CCP), sebuah kredensial yang diakui di industri teknologi tingkat dunia, yang juga sebagai validasi keterampilan komputasi awan tingkat dasar. AWS re/Start adalah program global yang diselenggarakan di 40 negara.
Setelah menyelesaikan program, Orbit akan mendukung para lulusan dengan keterhubungan pada pemberi kerja tingkat lokal. Lulusan program AWS re/Start telah dipersiapkan untuk fungsi pekerjaan komputasi awan tingkat pemula, misalnya: operasional komputasi awan, keandalan situs, dan dukungan infrastruktur.
Dr. Ing. Ilham Akbar Habibie, Co-Founder & Presiden Komisaris Orbit Future Academy mengatakan menyambut baik program AWS re/Start di Indonesia.
Menurutnya, orogram ini selaras dengan visi dan tujuan utama kami, yaitu menciptakan dampak sosial yang nyata dan transformatif bagi masyarakat Indonesia. Bersama dengan AWS re/Start, Orbit bertujuan untuk membantu masyarakat Indonesia yang belum memiliki pekerjaan tetap dan mereka yang tengah bekerja di luar keahlian utamanya, dengan memberikan wawasan teknologi dan keterampilan masa depan kepada angkatan kerja baru yang produktif.
“Selain itu oendekatan program ini sangat inovatif, tepat waktu, dan relevan dengan kebutuhan digitalisasi bisnis di Indonesia,” ujar Dr. Ing. Ilham Akbar Habibie
“Dengan senang hati kami umumkan program kolaborasi antara Orbit Future Academy dan Amazon Web Services (AWS) pada program “AWS re/Start.” AWS re/Start adalah program pelatihan 12 minggu gratis yang membantu individu tanpa pekerjaan tetap dan pekerja paruh-waktu membangun keterampilan komputasi awan (Cloud Computing) dan menghubungkan peserta dengan peluang kerja di perusahaan lokal. Program ini akan bekerja secara virtual dengan peserta dari lebih dari 25 provinsi seluruh Indonesia,” imbuhnya.
Dr. Sandiaga S. Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia mengatakan Indonesia sebagai negara berkembang akan selalu menghadapi kesenjangan antara keterampilan angkatan kerja dan ketersediaan lapangan kerja.
“Ini adalah salah satu faktor utama meningkatnya jumlah pengangguran dan jumlah para pekerja yang berkarir di luar latarbelakang atau keahlian utamanya, di seluruh Indonesia. Kita perlu melakukan upaya spesifik untuk menutup kesenjangan ini dan membantu menciptakan masyarakat yang lebih produktif dan berdaya. Organisasi harus dapat mendukung keterampilan digital, menyediakan lapangan pekerjaan baru, dan memotivasi orang untuk menerapkan keterampilan baru mereka di tempat kerja,” kata Dr. Sandiaga S. Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
“Saya percaya bahwa teknologi Cloud Computing adalah bagian mendasar dari ekosistem digital yang tengah dibangun, dan oleh karenanya, dibutuhkan talenta berkualitas dalam jumlah besar di seluruh Indonesia. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencermati sektor yang di masa depan akan sangat bergantung pada keterampilan digital, dan saya menyambut baik program Orbit AWS re/Start untuk membantu menciptakan perubahan yang signifikan bagi keberhasilan implementasi program dan rencana kita. Inilah satu-satunya cara kita dapat bertransformasi menjadi negara digital yang dapat memberikan dampak global,” tambahnya.
Lebih dari itu, program AWS re/Start akan membantu menciptakan para pekerja komputasi awan yang memenuhi syarat dan tersertifikasi untuk kebutuhan Start-up, usaha kecil dan menengah, perusahaan besar, kalangan akademik, dan sektor pemerintah. Program ini sangat bernilai sehubungan dengan peningkatan kebutuhan tenaga kerja dari AWS Asia-Pacific (Jakarta) Region yang baru beroperasi.
AWS memperkirakan pembangunan dan pengoperasian AWS Asia-Pacific (Jakarta) Region akan menciptakan 24.700 pekerjaan secara langsung dan tidak langsung, dengan perkiraan investasi hingga sebesar US$5 miliar (IDR71 triliun) dalam ruang lingkup ekonomi lokal. AWS Asia-Pacific (Jakarta) Region diprediksi akan mengkontribusikan sekitar US$10,9 miliar (IDR155 triliun) terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia selama 15 tahun ke depan.
Adopsi atas teknologi komputasi awan AWS memungkinkan bisnis menjadi lebih gesit, skalabilitas instan saat kebutuhan bisnis berubah, menghemat biaya Teknologi Informatika, dan ekspansi global dalam hitungan menit. Perkembangan bisnis dengan dukungan teknologi digital akan meningkatkan jumlah dan kualitas lapangan kerja di Indonesia.
AWS berkomitmen untuk membantu masyarakat Indonesia mempersiapkan dirinya dengan keterampilan teknologi bernilai tinggi demi beradaptasi dengan pekerjaan masa depan beremunerasi tinggi, yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan temuan berbagai riset bertema keterampilan digital yang diorganisir oleh perusahaan konsultan strategi dan ekonomi AlphaBeta yang ditugaskan oleh AWS pada Maret 2022, 98% pekerja Indonesia mengatakan mereka membutuhkan lebih banyak keterampilan digital untuk beradaptasi dengan perubahan dunia ketenagakerjaan akibat Covid-19. Keterampilan komputasi awan dan keamanan siber akan menjadi dua keterampilan digital yang paling banyak dibutuhkan oleh dunia industri pada tahun 2025. Orbit dan AWS re/Start membantu pekerja di Indonesia untuk membangun keterampilan yang sedang sangat dibutuhkan ini, dan AWS telah melatih lebih dari tiga ratus ribu individu di Indonesia dengan keterampilan komputasi awan sejak 2017.
Gunawan Susanto, Country Manager, Indonesia, AWS, mengatakan AWS re/Start menghadirkan talenta dengan paket keterampilan yang baru dan segar ke dalam angkatan kerja. Kondisi ini memungkinkan semua pihak dapat memetik keuntungan kolaboratif. Individu dapat menjalani karir yang solid di bidang komputasi awan, organisasi dapat meningkatkan keunggulan kompetitif mereka berkat adanya talenta digital yang berkualitas, dan masyarakat dapat tumbuh dan berkembang.
“Kami bangga bekerjasama dengan Orbit untuk membangun angkatan kerja masa depan dengan keterampilan komputasi awan yang heterogen dan tangguh, sehingga memungkinkan organisasi mengakselerasi inovasi mereka bersama AWS Cloud,” pungkas Gunawan Susanto. (angga)
Comment