by

11 Siswa BINUS SCHOOL Simprug Bangun Kembali Sekolah di Sumba NTT

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, 26.36 juta penduduk di Indonesia berada di garis kemiskinan, sedangkan Nusa Tenggara Timur (NTT) menempati urutan ketiga. Hal itu menyebabkan lebih dari 50% sekolah di NTT dalam kondisi yang tidak layak, baik rusak dan tidak memiliki perlengkapan pendidikan yang mumpuni.

Menangkap fenomena tersebut, BINUS School Simprug bersama Happy
Hearts Indonesia bekerjasama untuk membangun pendidikan sejak kanak-kanak di NTT melalui kelompok Bersama Untuk Bangsa yang diusung oleh salah satu siswa, Kenneth William Santoso, Diptanshu Bose, Davrell Mylka Jowkins, dan Ramiza Aqila Santoso.

Kabarnya, selama kurang dari satu tahun, 11 siswa angkatan 2026 BINUS School Simprug mengumpulkan donasi dan melakukan riset untuk membangun kembali PAUD Sumber Kasih yang berada di Sumba, NTT.

Lebih dari itu, kerjasama BINUS School Simprug dengan Happy Hearts Indonesia melalui proyek ini turut berpartisipasi dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG), terutama yaitu Pendidikan Bermutu, Mengurangi Ketimpangan, dan Tujuan Menjaga Ekosistem Darat.

Pada bulan Juni, Bersama Untuk Bangsa mendatangi langsung PAUD Sumber Kasih untuk melihat programnya yang telah rampung, di antaranya adalah membangun ulang dua kelas, memfasilitasi furniture pendukung pembelajaran seperti meja, kursi, dan mainan anak-anak, menghadirkan tempat bermain, serta menyediakan kamar mandi yang layak.

Perwakilan Bersama Untuk Bangsa yang juga siswa BINUS School Simprug, Davrell Mylka Jowkins, berharap melalui program yang sudah dijalankan ini dapat membantu generasi penerus di NTT mendapatkan pendidikan yang baik dan berkualitas.

“Semoga di masa depan, masyarakat Sumba dapat mengatasi tantangan terkait pendidikan dan menjadi lebih teredukasi dan menjadi bermanfaat bagi orang banyak,” ungkap Davrell diacara Meet Up bersama Media saat ditemui BINUS School kawasan Simprug Jakarta Selasa (30/7/2024).

Program yang dijalankan ini juga tidak lepas dari semangat BINUS School Education dalam menghasilkan anak muda yang memiliki semangat untuk
membina dan memberdayakan masyarakat.

Selain itu, memiliki tujuan untuk menghasilkan generasi yang peduli dengan kemajuan pendidikan di Indonesia juga disampaikan oleh Kepala Sekolah BINUS SCHOOL Simprug, Isaac Koh.

Menurut dia, pembelajaran di sekolah diarahkan untuk mencetak siswa yang tidak hanya berprestasi, tetapi juga mampu memberikan manfaat.

“Di BINUS SCHOOL Simprug, kami terus mendorong siswa untuk mendalami setiap minat dan bakat yang dimiliki. Kami juga sangat bangga dengan inisiatif dan kerja keras yang sudah dilakukan untuk kembali membangun sekolah di Sumba. Mereka telah menunjukkan bahwa generasi muda dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,” jelas Isaac.

CEO of Happy Hearts Indonesia, Sylvia Beiwinkler, mengatakan begitu mengapresiasi kontribusi dari siswa BINUS School Simprug yang sudah rela
mengorbankan waktu dan tenaganya untuk berkontribusi pada masyarakat yang kurang beruntung.

“Selamat kepada BINUS SCHOOL Simprug dan Bersama Untuk Bangsa atas prestasi luar biasa mereka dalam membangun kembali PAUD Sumber Kasih di Sumba. Perjalanan yang menginspirasi ini membuktikan bahwa anak muda dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap pendidikan. Dedikasi dan kerja keras mereka menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak Indonesia,” ucap Sylvia.

Selanjutnya, ditahap rekonstruksi PAUD Sumber Kasih ini menggunakan bahan daur ulang sampah plastik sebanyak 2,2 Ton yang dikelola oleh Blocksolutions Indonesia. Sehingga proyek ini juga mempunyai dampak yang signifikan baik untuk lingkungan sekitar sekolahnya ataupun dunia.

Dengan adanya program membangun PAUD yang lebih layak juga menjadi
kesempatan bagi siswa BINUS School Education untuk menjelajahi cakrawala
baru, sehingga memiliki kepekaan yang tinggi untuk bersama membangun
Nusantara. (FA)

 

Dorong Kemajuan Pendidikan di Wilayah Pelosok, 11 Siswa BINUS SCHOOL
Simprug Bangun Kembali Sekolah di Sumba NTT

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, 26.36 juta penduduk di Indonesia berada di garis kemiskinan, sedangkan Nusa Tenggara Timur (NTT) menempati urutan ketiga. Hal itu menyebabkan lebih dari 50% sekolah di NTT dalam kondisi yang tidak layak, baik rusak dan tidak memiliki perlengkapan pendidikan yang mumpuni.

Berangkat dari permasalahan tersebut, BINUS SCHOOL Simprug bersama Happy
Hearts Indonesia bekerjasama untuk membangun pendidikan sejak kanak-kanak di NTT melalui kelompok Bersama Untuk Bangsa yang diusung oleh sejumlah siswa, yaitu Kenneth William Santoso, Diptanshu Bose, Davrell Mylka Jowkins, dan Ramiza Aqila Santoso.

Selama kurang dari satu tahun, 11 siswa angkatan 2026 BINUS SCHOOL Simprug
mengumpulkan donasi dan melakukan riset untuk membangun kembali PAUD
Sumber Kasih yang berada di Sumba, NTT.
Kerjasama BINUS SCHOOL Simprug dengan Happy Hearts Indonesia melalui
proyek ini turut berpartisipasi dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (SDG), terutama Tujuan 4: yaitu Pendidikan Bermutu, Tujuan 10:
Mengurangi Ketimpangan, dan Tujuan 15: Menjaga Ekosistem Darat.
Pada bulan Juni, Bersama Untuk Bangsa mendatangi langsung PAUD Sumber
Kasih untuk melihat programnya yang telah rampung, di antaranya adalah
membangun ulang dua kelas, memfasilitasi furniture pendukung pembelajaran
seperti meja, kursi, dan mainan anak-anak, menghadirkan tempat bermain, serta
menyediakan kamar mandi yang layak.
Perwakilan Bersama Untuk Bangsa yang juga siswa BINUS SCHOOL Simprug,
Davrell Mylka Jowkins, berharap melalui program yang sudah dijalankan ini
dapat membantu generasi penerus di NTT mendapatkan pendidikan yang baik
dan berkualitas.
“Semoga di masa depan, masyarakat Sumba dapat mengatasi tantangan terkait
pendidikan dan menjadi lebih teredukasi dan menjadi bermanfaat bagi orang
banyak,” ungkap Davrell.
Program yang dijalankan ini juga tidak lepas dari semangat BINUS SCHOOL
Education dalam menghasilkan anak muda yang memiliki semangat untuk
membina dan memberdayakan masyarakat.