Di Indonesia hanya 2,8 persen penduduk yang menjaga kebersihan rongga mulut dengan benar. Diawali dengan menyikat gigi minimal dua kali sehari sebelum tidur dan setelah sarapan pagi. Hal ini menyebabkan tingginya angka kejadian permasalahan gigi dan mulut, seperti gigi berlubang, yang menimpa 88% penduduk .
Disisi lain, kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Indonesia kian meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2021 terdapat kurang dari 3000 kasus ISPA dilaporkan, tahun 2022 meningkat menjadi 50.000-70.000 kasus. Sedangkan tahun 2023 mencapai lebih dari 200.000 kasus . Salah satu langkah preventif yang sederhana adalah ber-gargle, sebuah kebiasaan yang dapat memberikan dampak positif dalam menjaga kesehatan rongga mulut dan mengurangi risiko ISPA. Ber-gargle 2x sehari setelah gosok gigi setelah sarapan di pagi hari dan sebelum tidur di malam hari efektif menjaga kesehatan mulut dan tenggorokan.
Lyvia Vannesia, Vice President Medical Business Development Good Doctor menjelaskan, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang paling sering dikonsultasikan oleh pasien pada aplikasi Good Doctor dan gejala yang paling umum dialami adalah batuk dan nyeri tenggorokan. Di tahun 2023, kasus ISPA melonjak tajam hingga 200.000 kasus atau lebih dari 2x lipat dibanding tahun sebelumnya.
“Fenomena ini menyoroti eskalasi yang mengkhawatirkan dalam persebaran dan dampak ISPA di kalangan masyarakat, mendorong kebutuhan akan tindakan preventif yang lebih efektif. Ber-gargle bisa menjadi salah satu tindakan pencegahan yang simple dan mudah dilakukan,” jelaa Lyvia diacara peluncuran Klarens Antibacterial Mouthwash Clean & Fresh di Jakarta Selasa (5/3/2024).
Founder Klarens, Adi Prabowo menyampaikan, “Kami sadar akan pentingnya menjaga kesehatan mulut dan tenggorokan serta tingginya kasus ISPA di Indonesia. Dalam rangka World Oral Health Day, Klarens bersama Good Doctor meluncurkan kampanye #AyoGargle yang bertujuan untuk memberikan edukasi akan pentingnya ber-gargle 2x sehari sehabis sikat gigi agar mulut segar, tenggorokan bersih, dan terlindungi. Terkait tema World Oral Health Day 2024, “A Happy Mouth is A Happy Body”, sangat penting bagi kita untuk menjaga kesehatan rongga mulut dengan memprioritaskan kebersihan mulut dan tenggorokan karena dapat berkontribusi pada kesehatan tubuh secara keseluruhan. Kami berharap kampanye ini dapat mendorong kebiasaan ber-gargle di kalangan masyarakat Indonesia.”
Sementara, berkumur tidak cukup di mulut saja tapi juga sampai tenggorokan. Ber-gargle adalah berkumur hingga pangkal tenggorokan dengan cara menengadahkan kepala sebanyak 45 derajat, gunakan larutan yang mengandung antibakteri dan tahan di tenggorokan kemudian keluarkan napas melalui mulut selama setidaknya 30 detik, dan buang cairan. Bedanya dengan berkumur yang hanya fokus di mulut, ber-gargle mencakup membersihkan dan melindungi rongga mulut dan tenggorokan.
Dokter Ahli, dr. Rangga Rayendra Saleh, Sp. THTBKL, Subsp. Oto. (K) menyampaikan, “Kebiasaan Gargle sangat direkomendasikan karena terbukti mencegah infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Contohnya pada masyarakat Jepang yang terbiasa melakukan aktivitas gargle setiap hari untuk mencegah influenza dan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan terbukti menurunkan insidensi ISPA 36% . Kebiasaan Gargle dapat meningkatkan kesehatan rongga mulut secara maksimal. Kebiasaan ini juga dapat menurunkan gejala ISPA serta masalah mulut seperti bau mulut, plak dan karies pada gigi. Kebiasaan gargle juga dapat mencegah gigi berlubang dan mencegah sariawan. Kesehatan rongga mulut berhubungan dengan penurunan risiko malnutrisi, penyakit jantung, stroke, dan diabetes . Gargle bahkan mampu mencegah tingkat keparahan sariawan parah setelah pengobatan kemoterapi .”
Lebih lanjut dr. Rangga memaparkan, “Rekomendasi mouthwash yang baik harus mampu mengatasi kuman penyebab bau mulut dan gigi berlubang. Lebih optimal jika mengandung formula yang berkhasiat untuk menjaga kesehatan gusi, gigi dan rongga mulut seperti propolis dan xylithol. Mouthwash juga harus memiliki pH normal dan non alkohol agar tidak membuat mulut kering dan menyebabkan karies pada gigi, mouthwash yang memiliki pH yang lebih asam akan memicu pertumbuhan bakteri penyebab masalah mulut.”
“Oleh karena itu, KLARENS meluncurkan KLARENS Antibacterial Mouthwash Clean & Fresh dengan 4 perlindungan Propolis, Xylitol, Zinc dan NaCl memberikan 10 manfaat sekaligus, seperti natural antibacterial, mencegah bau mulut, membuat nafas lebih segar, membersihkan tenggorokan dan mencegah kuman penyakit, menjaga kesehatan gusi dan mencegah gusi bengkak, mencegah sariawan, mencegah gigi berlubang, mencegah plak pada gigi, melembabkan dan tidak membuat mulut kering, dan PH seimbang 6-6.5. Produk ini juga tidak mengandung alkohol dan sudah mendapatkan sertifikat halal dari MUI.” tutup Adi Prabowo
Manfaat keempat komposisi utama Klarens Antibacterial Mouthwash Clean & Fresh:
1. Propolis terbukti menunjukkan aktivitas antimikroba terhadap strain bakteri yang menyebabkan periodontitis dan gingivitis pada gusi, karies dan plak pada gigi, dan sariawan. Selain itu, propolis juga memiliki peran dalam melindungi gigi sensitif, mengurangi rasa sakit dan pembengkakan pascaoperasi, serta menjaga kesehatan gusi.
2. Xylitol berkhasiat menghambat pertumbuhan bakteri yang menyebabkan gigi berlubang. Formulasi xylitol dapat mencegah peradangan dan infeksi saluran pernapasan atas , dan karies gigi terutama pada anak-anak.
3. Zinc berfungsi untuk mengontrol plak, mengurangi bau tidak sedap, dan menghambat pembentukan kalkulus gigi atau lapisan kotoran yang menempel dan mengeras pada permukaan gigi.
4. NaCl berperan untuk meningkatkan kesehatan gusi dan mendorong penyembuhan luka dan sariawan di mulut. (FA)
Comment