by

Mahasiswa UGM Kembangkan Alat Peniris Penjernih Minyak Jelantah

Baru-batu ini, sekelompok Mahasiswa UGM yaitiu Ahmad bersama empat rekannya: Dzulfiqar Rafli Haryanto (Kimia), Dinda Iffana Silma (Teknik Kimia), Baihaqi Ghozali Hidayat (Teknik Mesin), dan Rangga Satria Wicaksana (Teknik Mesin). mengembangkan alat peniris kerupuk terintegrasi dengan penjernih minyak jelantah.

“Alat ini mudah digunakan dan membantu UMKM yang memproduksi kerupuk untuk meningkatkan daya tahan serta kualitas kerupuk,” kata ketua tim pemgembang alat, Ahmad Sirrullah dalam keterangan tertulisnya Senin (28/11/2022).

Dia menambahkan pengembangan alat peniris dan penjernih minyak jelantah bermula dari permasalahan pada kerupuk di Indonesia. Umumnya kerupuk cepat tengik, melempem, dan cita rasa berubah dibandingkan saat digoreng dengan minyak yang baru. Permasalahan tersebut menyebabkan kerupuk rusak dan tidak terjual. Berawal dari kondisi itu mereka berupaya mencari solusi untuk mengatasi persoalan tersebut.

“Harapannya, melalui implementasi alat ini produsen kerupuk dapat memperoleh keuntungan maksimal,” tutur mahasiswa Kimia UGM ini.

Lebih lanjut Ahmad menjelaskan alat peniris yang dijual di pasaran pada umumnya tidak dilengkapi dengan fitur penjernih minyaknya. Sementara alat yang mereka kembangkan mempunyai tambahan fitur penjernih minyak dengan tiga bahan adsorben yaitu arang aktif, zeolit, dan bentonit.

Cara penggunaan alat tergolong mudah. Kerupuk yang telah digoreng akan dimasukkan ke dalam alat peniris agar kerupuk tidak banyak mengandung minyak. Kerupuk yang telah ditiriskan akan menjadi kerupuk yang tidak berminyak, renyah, tidak mudah melempem, dan tidak tengik.

“Alat peniris ini berbeda dengan peniris pada umumnya. Terdapat modifikasi 4 tiang penyangga yang tersambung dengan mesin peniris, memudahkan saringan mudah dilepas pasang dan praktis,” imbuh Baihaqi.

Lalu, minyak hasil penirisan akan dijernihkan dengan tiga tabung penjernih dengan masing-masing tabung berisi arang aktif, zeolit, dan bentonit. Minyak yang telah dijernihkan aman dan dapat digunakan untuk penggorengan kembali dengan ketentuan standar SNI.

Baihaqi mengatakan untuk mencegah remuknya kerupuk, mereka menambahkan dimmer untuk mengatur kecepatan putar mesin peniris. Getaran dari alat baik dan sesuai, ditandai dengan saat kecepatan maksimal, memiliki getarannya minim sehingga kerupuk tidak akan rusak.

Alat peniris dan penjernih minyak jelantah karya mahasiswa UGM telah diterapkan langsung di UMKM Matahari yang berlokasi di Dusun Gandu, Desa Sendangtirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta untuk meningkatkan kualitas kerupuk dan kualitas minyak jelantah. Hasilnya, kualitas kerupuk meningkat dan keuntungan yang diperoleh mitra semakin meningkat.

“Alat peniris sangat meningkatkan kualitas kerupuk karena mampu menghasilkan 167 ml minyak dari 1 kg kerupuk dengan pemutaran mesin peniris selama 1 menit.  Penirisan minyak yang dihasilkan lebih banyak daripada ditiriskan tanpa alat yaitu 36 ml/kg,”ungkapnya.

Inovasi yang dihasilkan para mahasiswa muda ini tidak hanya membantu dalam mengurai persoalan dalam produksi kerupuk. Alat yang dikembangkan juga berhasil mendapatkan dana hibah pelaksanaan program dari Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan IPTEK (PKM-PI) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI tahun 2022 dan lolos melaju ke PIMNAS di Malang pada awal Desember mendatang. (FA/ Foto :Dok. UGM)

 

 

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed